Liputan UMKM

Kenalan dengan Coffee Kita Kota Hujan, Jualan Kopi di Jalan dengan Sepeda Listrik

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

LIPUTAN UMKM - Salah satu sepeda listrik Coffee Kita Kota Hujan, mangkal di depan Kedaton Kesultanan Ternate, Kelurahan Soa Sio, Kecamatan Ternate Utara. Foto diambil pada Sabtu 5 Juli 2025).

Kopi yang setara coffee shop ini bisa dibeli dengan harga mulai Rp 10 ribu hingga Rp 20 ribu, tersedia berbagai varian rasa hingga non kopi.

"Di kami banyak pilihan menu, ada juga non kopi. Best seller kami di sini ada kopi gula aren, trus ada kopi pandan, atau yang kami beri nama kopi pandangan pertama,"

"Ada kopi susu juga, kopi milik kita, pokoknya macam-macam, ada caramel, pandan, butterscocth, hazelnut, coconut,"

Bagi penikmat non kopi jangan hawatir, karena menu yang tersedia untuk ini juga cukup beragam, ada matcha, cokelat hingga susu regal.

Soal Nama Coffee Kita Kota Hujan

LIPUTAN UMKM - Salah satu sepeda listrik Coffee Kita Kota Hujan, mangkal di depan Kedaton Kesultanan Ternate, Kelurahan Soa Sio, Kecamatan Ternate Utara. Foto diambil pada Sabtu 5 Juli 2025).

Rizki tentunya juga menjelaskan soal pemilihan nama coffee street yang unik ini.

Kata Rizki, nama Coffee Kita Kota Hujan ini dipilih karena menurutnya akan mudah diingat.

Untuk nama Kopi Kita ini katanya menggunakan kata sehari-hari orang Ternate yang menyebut saya dengan sebutan kita.

Sementara Kota Hujan diambil dari ciri khas Kota asal owner yang satunya, Hairul, yakni Kota Bogor.

"Kolaborasi nama brandnya akhirnya jadilah Coffee Kita Kota Hujan," jelas Rizki.

Sudah berjalan selama 1 tahun, Rizki melihat bahwa keberadaan konsep coffee street ini cukup diminati.

Bahkan ia mengaku bahwa setiap harinya Coffee Kita Kota Hujan bisa menjual hingga 300 cup kopi.

"Karena mungkin dari segi harga juga ya, terus kita juga menjaga rasa. Meski keuntungan tidak sebesar di coffee shop,"

"Kita menjaga rasa supaya pembeli tidak kemana-mana. Sudah banyak kompetitor dengan konsep yang sama juga mungkin beda range harga saja," ujarnya.

Kerap Diusir karena Jualan di Jalan?

Mengusung konsep yang menarik, Rizki berharap agar keberadaan Coffee Kita Kota Hujan maupun UMKM lainnya diberikan ruang lebih oleh Pemerintah.

Sebab menurut Rizki, sepeda listrik mereka kadang sulit mangkal karena pernah ditegur bahkan diusir karena jualan di jalan.

Halaman
123

Berita Terkini