TRIBUNTERNATE.COM, TIDORE - Wakil Wali Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara Ahmad Laiman menghadiri upacara pengibaran bendera di Tanjung Mafubtabe, Kelurahan Mareku, Kecamatan Tidore Utara.
Pada kesempatan itu Ahmad Laiman mengatakan, peristiwa berkibarnya bendera merah putih di Tanjung Mafutabe bukan hal yang biasa-biasa saja.
Oleh karena itu perlu adanya urun rembuk untuk semua, baik Pemkot Tidore Kepulauan dengan keluarga besar Kelurahan Mareku agar peristiwa ini menjadi milik daerah ini.
"Peristiwa ini bukan saja milik Kelurahan Mareku, bukan milik Kecamatan Tidore Utara tetapi harus menjadi milik daerah ini, "ungkapnya.
Baca juga: BKD Maluku Utara Tetapkan 5 Pemenang Lomba Menulis Essay HUT ke 80 RI, Hadiah Diserahkan Sherly Laos
Ahmad Laiman menambahkan momentum pengibaran bendera ini menggambarkan wujud penghargaan terhadap tokoh-tokoh, yang telah menampilkan semangat patriotisme yang luar biasa.
Dengan mengibarkan bendera merah putih sebagai tanda untuk pengakuan kedaulatan negara Republik Indonesia.
Lebih lanjut, Sangaji jiko malofo sudah punya peran yang sangat penting terhadap segala sesuatu bentuk politik dan sosial bukan saja Kota Tidore Kepulauan tetapi kesultanan Tidore.
"Dengan semangat patriotisme yang ditunjukan oleh sangaji jiko malofo, sudah saatnya kita duduk bersama, wujudkan dalam praktis nyata bahwa apa yang ditunjukan generasi-generasi pendahulu anak cucu sangaji itu harus dilakukan secara formal di daerah ini, "ujar Ahmad Laiman.
Sejarah singkat pengibaran bendera merah putih pertama di Timur Indonesa pasca kemerdekaan
Upacara pengibaran bendera di 18 Agustus 2025 ini sebagai refleksi untuk memperingati pengibaran pertama bendera merah putih di Indonesia Timur.
Lokasi pengibaran bendera ini dilaksanakan didepan momen merah putih di tanjung mafutabe atau tanjung mareku, Kelurahan Mareku.
Lokasi pelaksanaan dan tanggal upacara pengibaran bendera merah putih di Tanjung Mafutabe itu bukan tanpa alasan.
Pasalnya, setelah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia oleh Soekarno-Hatta pada 17 Agustus 1945, informasi tersebut baru terdengar di Indonesia Timur setahun kemudian yakni pada 1946.
Tepat pada 18 Agustus 1946, Abdul Kader mengibarkan ang merah putih untuk pertamakali ya di Indonesia Timur di Tanjung Mafutabe, yang kini lebih dikenal dengan Tanjung Mareku.
Bendera merah putih yang dikibarkan tersebut merupakan hasil jahitan dari Aminah Sabtu, awalnya bendera merah putih tersebut direncanakan akan dikibarkan di jembatan residen di Kota Ternate.
Baca juga: Jembatan Penghubung Desa Ratahaya dan Desa Bobong Taliabu Terputus