"Saya pernah bertemu anak muda dari Halmahera yang ingin kuliah. Kami bantu akses ke beasiswa Bappenas, dan sekarang ia sudah kuliah."
"Kami siap bantu lagi, termasuk dengan skema cost sharing, jika ada anak-anak Maluku Utara lain yang punya semangat kuat melanjutkan studi pascasarjana, "ungkap Dr. Anton.
Universitas Brawijaya juga menawarkan kerja sama lebih luas, terutama di sektor pertanian, sejalan dengan prioritas Pemprov Maluku Utara untuk meningkatkan kompetensi petani muda dan memperkuat regenerasi tenaga kerja pertanian.
Lebih jauh, sang gubernur berharap kolaborasi dengan UB tidak hanya berhenti di level provinsi, tetapi bisa diperluas hingga ke kabupaten/kota di Maluku Utara.
Menurutnya, sejumlah daerah memiliki kemampuan fiskal cukup baik untuk ikut menopang program pendidikan tinggi.
"Kami punya daerah dengan APBD besar seperti Halmahera Tengah, Halmahera Selatan dan Halmahera Timur."
"Mari kita maksimalkan kolaborasi ini agar pembangunan SDM bisa menjangkau seluruh 1,3 juta penduduk Maluku Utara, "tegasnya.
Baca juga: Bintang Malut United Yakob dan Yance Sayuri Kembali Dipanggil Bela Timnas Indonesia
Pertemuan strategis ini akhirnya ditutup dengan optimisme bersama bahwa kolaborasi antara UB dan Pemprov Maluku Utara akan menjadi awal dari perjalanan panjang membangun Maluku Utara yang lebih cerdas, mandiri, dan berdaya saing.
"Ini bukan hanya kerja sama akademik, tapi sebuah jembatan panjang yang akan menghubungkan dunia kampus dengan realitas pembangunan di daerah."
"Tujuannya satu, membangun masa depan Maluku Utara yang lebih baik, "tandas Sherly Laos optimis. (*)