Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Menyapa Nusantara 2025

Memberdayakan Pesisir Lewat Kampung Nelayan Merah Putih di Biak Numfor, Papua

Samber-Binyeri telah bertransformasi menjadi kampung nelayan modern, bahkan menjadi simbol kemajuan pesisir Indonesia.

|
Penulis: Munawir Taoeda | Editor: Primaresti
Dok Antara
Wakil Bupati Biak Numfor Jimmy Kapissa mendampingi Gubernur Papua Pegunungan John Tabo dan Wakil Ketua DPR Papeg Hengky Dany Jikwa saat mengunjungi Kampung Nelayan Modern Samber-Binyeri Biak, Selasa (15/7). ANTARA/Muhsidin (foto) 

Desa merupakan pusat kekayaan sumber daya ekonomi, mulai dari pertanian, perikanan, hingga kelautan.

Maka, pembangunan ekonomi harus diarahkan pada penguatan sarana dan prasarana produksi agar masyarakat dapat meningkatkan hasil dan kualitas produksinya, sekaligus memperluas akses pasar.

Nelayan, sebagai pelaku utama di wilayah pesisir, membutuhkan dukungan nyata dalam bentuk alat tangkap, tempat penyimpanan hasil laut, serta akses terhadap bahan bakar dan logistik.

Ketika sarana produksi diperkuat, maka produktivitas dan daya saing nelayan pun akan meningkat.

Kedua, penguatan kelembagaan ekonomi rakyat. Potensi ekonomi desa tidak akan berkelanjutan tanpa kelembagaan yang mampu mengelola dan mengonsolidasikan sumber daya secara kolektif.

Nelayan kecil dengan skala produksi terbatas membutuhkan wadah, seperti koperasi untuk memperkuat posisi mereka dalam rantai pasok dan distribusi.

Koperasi berperan penting sebagai pengelola unit usaha, penyedia layanan produksi, dan penghubung antara nelayan dengan pasar.

Melalui konsolidasi ekonomi berbasis koperasi, kampung-kampung pesisir dapat berkembang menjadi pusat industrialisasi kerakyatan, di mana proses hilirisasi produk perikanan dan kelautan dilakukan langsung oleh masyarakat.

Dengan pendekatan ini, kampung nelayan tidak hanya menjadi tempat tinggal, tetapi juga menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang mandiri, produktif, dan berkelanjutan.

KNMP harus dijalankan dengan pendekatan terpadu, menggabungkan pembangunan fisik, pemberdayaan ekonomi, dan pengembangan kapasitas sumber daya manusia.

Jika dijalankan secara konsisten dan partisipatif, program ini berpotensi menjadi simbol transformasi pesisir Indonesia.

Bukan sekadar membangun desa, tetapi juga membangun harapan, kemandirian, dan masa depan yang lebih cerah bagi jutaan nelayan di seluruh negeri. (*)

Sumber: ANTARA

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Komentar

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved