Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Demo DPRD

Unjuk Rasa di Ternate Ricuh, 14 Mahasiswa dan 2 Anak Sekolah Diamankan

"Kita koordinasi ke pengunjuk rasa, tapi mereka tak ingin bertemu siapapun, hanya ingin menduduki kantor DPRD, "kata AKBP Anita Ratna Yulianto

Penulis: Randi Basri | Editor: Munawir Taoeda
Tribunternate.com/Randi Basri
TUNTUTAN: Unjuk rasa mahasiswa di depan gedung DPRD Kota Ternate yang beralamat di jalan tugu makugawene, Kelurahan Kalumata Kecamatan Ternate Selatan berakhir ricuh, Senin (1/9/2025). Dari aksi ini, belasan orang ditahan 

TRIBUNTERNATE.COM, TERNATE - Unjuk rasa di depan kantor DPRD Kota Ternate, Maluku Utara berakhir ricuh, Senin (1/9/2025).

Ketegangan mulai meningkat ketika aparat kepolisian menambah jumlah personel pengamanan.

Situasi yang memanas membuat polisi terpaksa menembakkan gas air mata untuk membubarkan pengunjuk rasa.

Akibatnya sejumlah pengunjuk rasa mulai melakukan pelemparan batu ke atau polisi.

Baca juga: Harap Karyawan THM di Desa Buli Halmahera Timur Lakukan Pemeriksaan Kesehatan

Meski barikade aparat tidak berhasil ditembus, pengunjuk rasa melempari batu dan botol ke arah polisi.

Kondisi semakin chaos sehingga aparat bertindak tegas dengan memukul mundur massa.

Walhasil, 16 orang (mahasiswa) diduga sebagai provokator diamankan untuk dilakukan interogasi.

Kapolres Ternate AKBP Anita Ratna Yulianto saat dikonfirmasi mengatakan, sebanyak 16 orang diamankan.

"Dari 16 orang itu, teridentifikasi 2 orang anak sekolah, "ungkap Kapolres.

Menurut Kapolres, sebelum terjadi ricuh pengunjuk rasa dan personel, pihaknya sudah awal melakukan koordinasi terkait tuntutan mereka hingga ingin bertemu dengan siapa, agar dijembatani untuk menyampaikan aspirasi.

"Kita koordinasi ke pengunjuk rasa sebelumnya, tapi mereka tak ingin bertemu siapapun, hanya ingin menduduki DPRD Kota Ternate

"Padahal kalau mau, kita koordinasikan dengan pihak yang mau ditemukan agar tuntutan disampaikan, "akunya.

AKBP Anita menyatakan, kericuhan itu terjadi 4 kali, yang disebabkan lemparan batu ke arah personil yang melakukan pengamanan.

"Awalnya kita masih skema bertahan. Tapi karena yang terakhir menjelang magrib, massa terus melempari batu tak henti hingga dibubarkan personil. Belasan massa aksi itu sementara masih diamankan," kata Kapolres mengakhiri (*)

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved