Demo DPRD
Kena Pukulan Pentungan Aparat Saat Unjuk Rasa, Aisun Salim Lapor ke Polres Halmahera Selatan
Aisun Salim, perempuan yang merupakan kader Kohati HMI Cabang Bacan, Halmahera Selatan itu diduga kena pukulan pentungan aparat kepolisian
Penulis: Nurhidayat Hi Gani | Editor: Munawir Taoeda
TRIBUNTERNATE.COM, BACAN - Korban kekerasan aksi demonstrasi penolakan tambahan tunjangan DPR RI di jalan protokol Desa Tomori, Kecamatan Bacan pada Selasa (2/9/2025), melaporkan sejumlah anggota polisi ke Polres Halmahera Selatan, Maluku Utara.
Korban bernama Aisun Salim (perempuan) mengalami luka sobek empat jahitan di pelipis mata saat ricuh terjadi.
Perempuan yang merupakan kader Kohati HMI Cabang Bacan itu diduga kena pukulan pentungan aparat penegah hukum (APH).
Kuasa hukum Aisun, Safri Nyong, mengatakan laporan tersebut diajukan ke Propam Polres Halmahera Selatan setelah ricuh aksi demonstrasi.
Baca juga: Pemkab Taliabu Gelar GPM 2025, Beras Rp 67 Ribu per 5 Kilogram
Meski begitu, ia belum memastikan laporan ini menyasar ke berapa banyak anggota polisi.
Namun sudah ada gambaran yang menunjukan identitas terduga pelaku.
"Laporan kita bersifat umum, tapi untuk oknumnya sudah ada gambaran yang mengerecut karena ada beberapa saksi yang melihat," kata Safri, Rabu (3/9/2025).
"Laporan ini juga terhadap korban lain, karena ada satu massa lagi yang luka sobek di kepala karena diduga dipukul dengan pentungan," sambungnya.
Safri menilai, pengamanan aksi unjuk rasa yang dilakukan aparat penegah hukum (APH) cenderung represif dan melanggar Standar Operasional Prosedur (SOP).
Pasalnya, ada tindakan yang menghlang-halangi massa aksi untuk menyampaikan aspirasi.
"Penembakan gas air mata itu menurut saya melanggar SOP, karena gas-nya memang tajam sekali kalau dihirup, "ungkapnya.
Baca juga: Launching Aplikasi Jaga Desa Komitmen Pemprov Malut, Kemendes dan Kejaksaan: Perkuat Pengawasan DD
Safri menegaskan, menyampaikan pendapat di depan umum merupakan hak bagi setiap warga negara.
Karena itu, ia meminta Propam Polres Halmahera Selatan menindak tegas anggotanya yang bertugas pengamanan aksi demonstrasi.
"Kalau terbukti, harus diberi sanksi tegas, jangan ada yang dilindungi. Karena Polri itu melayani dan mengayomi masyarakat, "tukasnya. (*)
| Besok Pemuda dan Mahasiswa di Halmahera Selatan Dijadwalkan Aksi Besar-besaran |
|
|---|
| Kapolda Malut Irjen Pol Waris Agono Minta Maaf atas Insiden Demo Halsel, Siap Evaluasi Pengamanan |
|
|---|
| Kasi Intel Kejari Taliabu Harry Arfhan Minta Maaf, Buntut Usir Wartawan dan Aparat Saat Unjuk Rasa |
|
|---|
| Diduga Tiru Pernyataan Ahmad Sahroni, Anggota DPRD Halmahera Selatan dari PDI-P Tuai Sorotan |
|
|---|
| Sherly Laos Pilih Berdialog dengan Mahasiswa Saat Aksi di Depan Gedung DPRD Maluku Utara |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.