Podcast Tamu Tribun: Royikan Beberkan Strategi KPPN Ternate Jelang Tutup Tahun

Ringkasan Berita:

• Pada kesempatan tersebut, Royikan mengisi podcast bertajuk "Menjaga Irama Anggaran: Strategi KPPN Ternate Menghadapi Penutupan Tahun Fiskal".
• Menurut Royikan, tatantangan yang dihadapi KPPN Ternate lebih berat dari tahun sebelumnya, karena adanya peralihan pemerintahan dari Presiden Jokowi ke Presiden Prabowo.
• Dalam menghadapi lonjakan pekerjaan di penghujung tahun, Royikan menjelaskan bahwa KPPN Ternate menyiapkan strategi untuk menjaga ritme pelaksanaan anggaran agar tetap optimal.

TRIBUNTERNATE.COM, TERNATE - Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Ternate Royikan, mengisi program podcast Tamu Tribun, Rabu (19/11/2025).

Royikan sambangi kantor Tribun Ternate yang beralamat di Jalan Pemuda, Kelurahan Salero, Kecamatan Ternate Utara, Kota Ternate.

Pada kesempatan tersebut, Royikan mengisi podcast bertajuk "Menjaga Irama Anggaran: Strategi KPPN Ternate Menghadapi Penutupan Tahun Fiskal".

Baca juga: Zen Kasim Bicara Realisasi Program Dinsos Malut di Podcast Tamu Tribun

Memasuki kuartal IV merupakan periode paling sibuk yang dihadapi KPPN sebagai lembaga pengelolaan keuangan negara.

Sebelum membahas lebih lanjut soal strategi KPPN Ternate menghadapi penutupan tahun fiskal, Royikan bercerita soal dinamika pelaksanaan anggaran di KPPN Ternate sepanjang tahun 2025 ini.

Menurut Royikan, tatantangan yang dihadapi KPPN Ternate lebih berat dari tahun sebelumnya, karena adanya peralihan pemerintahan dari Presiden Jokowi ke Presiden Prabowo.

Kabinet Merah Putih dibentuk Prabowo usai dilantik menjadi Presiden, yang artinya ada pembongkaran berujung pada pembentukkan badan-badan baru.

"Pembongkaran ini bisa meliputi penggabungan hingga pembentukkan badan-badan baru dan semua itu membutuhkan anggaran."

"Dari sisi penganggarannya, kalau penganggaran di mulai di pertangahan tahun sebelumnya yaitu Oktober setelah dilantik sehingga penganggarannya ikut mundur,"

"Dan ketika mundur penyelesainnya hingga akhir tahun ini menjadi tantangan yang paling berat. Karena ada pembentukkan kabinet merah putih yang konsekuensinya penganggaran dan pelaksanaan ikut mundur," jelas Royikan.

Selain itu kata Royikan, terdapat peningkatan volume pengajuan beban negara di kuartal IV (Oktober, November, Desember) sebesar 30 persen per bulannya, danpuncaknya akan terjadi di bulan Desember.

"Saat ini kami lagi sibuk-sibuknya melakukan pengujian tagihan-tagihan beban negara di bulan November Desember ini luar biasa," ungkap Royikan.

Sejalan dengan tantangan yang dihadapi ini, Royikan mengatakan bahwa karyawan KPPN berjumlah 20 orang termasuk dirinya selaku pimpinan.

Dengan wilayah yang dilayani sebagai 8 Pemda Kabupaten/Kota yakni Halmahera Barat, Halmahera Tengah, Halmahera Selatan, Taliabu, Tidore, Ternate serta termasuk Pemprov Maluku Utara.

Menghadapi keterbatasan SDM, kata Royikan, pegawai KPPN Ternate dalam sehari-harinya sudah cukup menghadapi beban kerja yang ada.