Pemprov Malut
Kunjungan DPR RI dan Menhut Raja Juli: Gubernur Malut Sherly Laos Tekankan Penyelamatan Hutan Adat
Gubernur Maluku Utara, Sherly Laos, menegaskan pentingnya penyelamatan hutan adat, pemulihan ekosistem
Penulis: Sansul Sardi | Editor: Sitti Muthmainnah
TRIBUNTERNATE.COM,SOFIFI– Gubernur Maluku Utara, Sherly Laos, menegaskan pentingnya penyelamatan hutan adat, pemulihan ekosistem, serta mitigasi bencana ekologi.
Hal ini menyusul pesatnya pertumbuhan ekonomi Maluku Utara, yang ditopang sektor pertambangan nikel.
Pernyataan itu disampaikan Sherly dalam pertemuan bersama Komisi IV DPR RI dan Kementerian Kehutanan yang berlangsung di Ternate, Selasa (23/9/2025).
Baca juga: 806 Mahasiswa Dapat Beasiswa, Rektor Unkhair Ternate Abdullah Jabid Tekankan Kelulusan Tepat Waktu
Pertemuan ini turut dihadiri Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Soeharto atau Titiek Soeharto, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, sejumlah kepala daerah, serta perwakilan perusahaan tambang.
Sherly Laos mengapresiasi perhatian pemerintah pusat terhadap Maluku Utara, yang saat ini mencatat pertumbuhan ekonomi tertinggi nasional, yakni 32 persen.
Namun, ia mengingatkan bahwa laju pertumbuhan tersebut tidak sepenuhnya inklusif karena memunculkan masalah serius di lapangan.
“Pertumbuhan ekonomi kita tinggi, tetapi juga menimbulkan konflik baik antar konsesi pertambangan, perkebunan, kawasan hutan, maupun lahan adat yang terdampak izin tambang,” tegas Sherly.
Menurutnya, pemerintah pusat bersama DPR RI perlu mempercepat regulasi terkait hutan adat dan hutan transmigran yang hingga kini belum jelas statusnya karena masuk kawasan hutan.
Selain itu, ia juga menyoroti pentingnya rehabilitasi mangrove, pemulihan daerah aliran sungai (DAS), dan mitigasi bencana ekologi.
“Semua persoalan ini membutuhkan campur tangan kebijakan pusat dan dukungan penuh DPR, khususnya Komisi IV, agar solusi yang dihasilkan benar-benar berpihak kepada rakyat sekaligus menjaga kelestarian lingkungan,” ujarnya.
Sherly juga mengingatkan agar perusahaan tambang tidak hanya mengejar keuntungan, tetapi ikut bertanggung jawab atas dampak lingkungan.
“Kebijakan pusat harus hadir sebagai penyeimbang agar pembangunan ekonomi tidak merugikan masyarakat dan tetap menjaga keseimbangan alam,” tambahnya.
Baca juga: 12 Ramalan Shio Hari Ini Rabu 24 September 2025: Cinta, Karier, Nomor Hoki Lengkap
Sementara itu, Ketua Komisi IV DPR RI Titiek Soeharto menekankan pentingnya memastikan manfaat tambang benar-benar dirasakan masyarakat, terutama di lingkar tambang.
Ia mendorong program reboisasi pasca tambang serta penanaman mangrove di pulau-pulau sekitar Maluku Utara.
“Terkait deforestasi, pengawasan harus diperketat agar tidak semakin banyak hutan yang rusak. Program rehabilitasi perlu nyata, termasuk penanaman kembali pohon dan mangrove,” ungkap Titiek. (*)
Pembuktian Pengadaan Peralatan KDH dan WKDH Pemprov Maluku Utara |
![]() |
---|
Daftar Kampus di Maluku Utara yang Masuk Program 1000 Beasiswa Pemprov Malut |
![]() |
---|
Dihadapan Menhut dan Komisi IV DPR RI, Gubernur Malut Sherly Laos Soroti Konflik Sosial Izin Tambang |
![]() |
---|
Menhut Raja Juli dan Titik Soeharto Kunjungi Maluku Utara, Bahas Deforestasi dan Perizinan Hutan |
![]() |
---|
Sherly Laos Ikut Rakor Hilirisasi Perkebunan, Maluku Utara Dapat 29.000 Hektare Bibit Unggulan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.