Liputan UMKM
Pulau Hiri Ternate Angkat Warisan Rempah Lewat Minyak Cengkih, Kini Tembus Pasar Nasional
Dari tanah rempah yang pernah mengguncang dunia, lahirlah Minyak Cengkih Hiri, minyak herbal alami yang membawa jejak sejarah, kekayaan alam
Penulis: Sansul Sardi | Editor: Sitti Muthmainnah
TRIBUNTERNATE.COM, SOFIFI – “Dari tanah rempah yang pernah mengguncang dunia, lahirlah Minyak Cengkih Hiri, minyak herbal alami yang membawa jejak sejarah, kekayaan alam, sekaligus kearifan lokal masyarakat Pulau Hiri."
Demikian ungkapan Junaidi Dahlan, anggota Kelompok Tani Hutan (KTH) Buku Manyeku, Kecamatan Pulau Hiri, Kota Ternate, Maluku Utara, saat ditemui Tribunternate.com, Senin (29/9/2025).
Bagi masyarakat Pulau Hiri, cengkih bukan sekadar tanaman. Ia adalah saksi bisu masa kolonial, ketika Portugis, Spanyol, hingga Belanda berlomba menaklukkan Maluku Utara demi setangkai rempah yang nilainya setara emas.
Baca juga: Cuaca Kota Ternate, Senin 29 September 2025: BMKG Prediksi Hujan Ringan di Beberapa Kecamatan
Dari aroma tajam cengkih, tersimpan kisah penjajahan sekaligus keteguhan rakyat menjaga warisan leluhur.
Kini, semangat itu kembali dihidupkan melalui Minyak Cengkih Hiri. Minyak ini diolah secara tradisional dari daun cengkih pilihan yang tumbuh di pegunungan Pulau Hiri.
Diproduksi oleh KTH Buku Manyeku, Kelurahan Dorari Isa, minyak tersebut bukan hanya produk kesehatan, tetapi juga simbol keberlanjutan, pelestarian budaya, dan pemberdayaan komunitas lokal.

Yang membuatnya istimewa, masyarakat menyebut produk ini sebagai “Berkah Sampah Rempah".
Kata Junaidi, daun cengkih yang dulunya terbuang, kini diolah menjadi minyak gosok berkualitas tinggi, bermanfaat untuk relaksasi, terapi alami, hingga menjaga kebugaran tubuh.
Semua proses dikerjakan manual, dengan penuh ketelitian, menjaga kemurnian bahan serta nilai tradisi.
“Setiap botol Minyak Cengkih Hiri adalah cerita tentang tanah yang kaya, masyarakat yang tangguh, dan warisan yang terus hidup,” tutur Junaidi.
Lebih dari sekadar minyak herbal, Minyak Cengkih Hiri adalah identitas, kekuatan, sekaligus harapan. Sebuah persembahan Pulau Hiri untuk Maluku Utara, bahkan untuk dunia.
Jejak Pasar dan Ekonomi Lokal
Produk ini awalnya dipasarkan hanya di Kota Ternate. Namun, dalam tiga bulan terakhir, Minyak Cengkih Hiri mulai menembus pasar luar daerah, seperti Bogor, Jakarta, Bandung, hingga Batam.
Meski masih dalam skala kecil, penjualannya cukup menjanjikan. Saat ini, beberapa kedai kopi di Ternate, salah satunya Kafe Mollucas di Jalan Ch. Marthatiahahu, Kelurahan Gamalama sudah menyediakan produk tersebut.

“Kami menjual per botol ukuran 10 ml dengan harga Rp35 ribu,” jelas Junaidi.
Baca juga: Ramalan Shio Monyet, Ayam, Anjing, Babi Besok Selasa 30 September 2025: Karier, Cinta, Nomor Hoki
KTH Buku Manyeku telah terdaftar sebagai UMKM dan fokus mengelola hasil hutan bukan kayu.
Sejak merintis penjualan Minyak Cengkih Hiri pada tahun 2019, keuntungan yang diraih setiap tahun rata-rata mencapai Rp20 hingga Rp30 juta.
“Alhamdulillah, ini bukan hanya soal keuntungan. Lebih dari itu, kami ingin menjaga warisan rempah sekaligus memberi manfaat nyata bagi masyarakat,” pungkasnya. (*)
Maksud dan Tujuan Bappeda Halmahera Selatan dan IPB Kunjungi Lapak UMKM Putri Bajo |
![]() |
---|
Pengemudi Bentor di Sofifi Nikmati Kenaikan Pendapatan Usai Polda Malut Pindah Kantor |
![]() |
---|
Cerita Sahid, Pemilik Kedai Podjok, Mantan Barista yang Mencoba Peruntungan di Tidore |
![]() |
---|
Kenalan dengan Coffee Kita Kota Hujan, Jualan Kopi di Jalan dengan Sepeda Listrik |
![]() |
---|
Kisah Marni, Hidupi Keluarga hingga Biayai Sekolah Anak dari Berjualan Nasi Kuning |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.