Liputan UMKM
Kenalan dengan Coffee Kita Kota Hujan, Jualan Kopi di Jalan dengan Sepeda Listrik
Ada beberapa sepeda listrik yang biasa mangkal di beberapa titik di Kota Ternate untuk jualan kopi, atau bahasa kerennya, coffee street
Penulis: Iga Almira Rugaya Assagaf | Editor: Iga Almira Rugaya Assagaf
TRIBUNTERNATE.COM, TERNATE - Mungkin sebagian warga Kota Ternate, Maluku Utara tidak asing lagi dengan kopi yang dijual dengan sepeda listrik.
Ada beberapa sepeda listrik yang biasa mangkal di beberapa titik di Kota Ternate untuk jualan kopi, atau bahasa kerennya, coffee street.
Nah, salah satu yang menjajakan kopi dengan konsep ini adalah Coffee Kita Kota Hujan.
Baca juga: HIPMI Ternate Bentuk Fala Kanci, Rumah Komunitas dan UMKM untuk Pelaku Usaha Lokal
Baca juga: Awalnya Coba-coba, Viviyanti Rosalinda Sukses Pasarkan Roti dan Cake Tamus Bake di Ternate

Mengusung konsep 'praktis', Tribunners bisa beli kopi Coffee Kita Kota Hujan untuk dibawa pulang yang mangkal di dua titik.
Titik pertama ada di depan Kedaton Kesultanan Ternate, dan yang kedua bisa dijumpai di Kelurahan Takoma, tepat samping Bank Muamalat.
Sementara rumah produksi kopi Coffee Kita Kota Hujan berada di Fala Kanci, rumah komunitas UMKM di Kelurahan Soa Sio, Kecamatan Ternate Utara.


TribunTernate.com berkesampatan untuk bincang-bincang dengan salah satu owner Coffee Kita Kota Hujan, Rizki Musabit.
Sebab usaha ini dipelopori oleh Rizky Musabit dan juga temannya, warga asal Bogor yang bernama Hairul.
Selain beli di jalan, Kopi Coffee Kita Kota Hujan juga bisa langsung dibeli di rumah produksi mauapun secara online.
"Jadi kami di sini bisa langsung pesan dan duduk di dalam (Fala Kanci) sambil menikmati kopi, terus kami juga jual online (Gojek dan Grab)," ujar Rizki, Sabtu (5/7/2025).
Benar-benar mengusung konsep 'street' target kedepan owner Coffee Kita Kota Hujan tentunya untuk menambah jumlah sepeda listrik.
Mengingat banyaknya coffee shop di Kota Ternate, konsep yang berbeda dan praktis ini tentu menjanjikan jika diperbanyak.
"Di Kota Ternate sini kita lihat coffee shop kan sudah menjamur, sudah banyak, maka kami ambil jalur lain lah istilahnya,"
"Jadi kami lihat peluang di coffee street itu banyak juga peminatnya. Contohnya di harga yang beda dengan coffee shop,"
"Tapi kalau soal rasa, kita bisa jamin kalau sama dengan coffee shop. Terus lebih praktis juga karena beli langsung bawa pulang," jelas Rizki.
Kisah Marni, Hidupi Keluarga hingga Biayai Sekolah Anak dari Berjualan Nasi Kuning |
![]() |
---|
Commune Coffe, Rekomendasi Tempat Ngopi di Ternate dengan Konsep Rumahan |
![]() |
---|
Nukila Caffe Tidore, Tempat Tongkrongan Asik Sambil Menikmati Kopi Dabe |
![]() |
---|
Namanya Sini Kofi, Tempat Nongkrong Baru Anak Muda Ternate |
![]() |
---|
Namanya Sagu Jai, Olahan Sagu Warga Kelurahan Jaya Tidore dengan Bermacam Varian Rasa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.