Tim Gabungan Sidak Sejumlah Distributor Beras di Ternate, Hasilnya?

Ringkasan Berita:1. Giat juga melibatkan tim dari Subdit I Indaksi Ditreskrimsus Polda Maluku Utara serta instansi terkait lainnya
2. Tujuannya untuk menjaga stabilitas harga dan pasokan beras di Maluku Utara dan HET
3. Dalam pengecekan, Tim Satgas menemukan adanya peningkatan harga di Distributor

TRIBUNTERNATE.COM, TERNATE - Sejumlah distributor/agen penjualan beras di Kota Ternate kena sidak tim gabungan.

Tim gabungan yang dimaksud melibatkan Tim Satgas Pengendalian Harga Beras dari Bareskrim Polri dan Bapanas.

Kemudian tim dari Subdit I Industri Perdagangan (Indaksi) Ditreskrimsus Polda Maluku Utara serta instansi terkait lainnya.

Langkah tersebut dilakukan dengan pengecekan langsung 3 agen distributor/agen pada Kamis (23/10/2025).

Baca juga: Dilantik Jadi Kajati Maluku Utara Hari Ini, Berikut Kiprah dan Profil Sufari

Ada pun tujuan aksi kali ini untuk menjaga stabilitas harga dan pasokan beras tetap stabil dan terjual sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET).

Selain pengecekan pada distributor/agen, tim juga ikut mengecek langsung ke beberapa pasar tradisional.

Sebelum ke pasar modern hingga tradisional, tim lebih dulu melakukan pengecekan stok dan harga beras di gudang CV Firma Agung.

Pada salah satu distributor/agen besar yang beralamat di Kelurahan Ubo-Ubo, Ternate Selatan ini, tim gabungan memastikan beras disalurkan sesuai HET.

Di sana tim menemukan adanya peningkatan harga yang disebabkan biaya ekspedisi atau bongkar muat yang cukup tinggi saat di pelabuhan.

"Rata-rata beras premium dijual sesuai HET yakni Rp 15.800 per kilogram, "ungkap Kepala Gudang CV Firma Agung Haris Wijaya dihadapan tim Satgas. 

"Tapi karena biaya ekspedisi di pelabuhan hingga ke gudang mahal, sehingga dijual Rp 16 ribu per kilogram, "sambungnya. 

Haris menyebutkan, harga satu kontainer di Pelabuhan Ahmad Yani Ternate senilai Rp 4.800.000 sementara harga sewa untuk satu kontainer senilai Rp 950.000. 

"Belum juga biaya operasional lainnya, hingga masuk ke gudang. Jadi kami jual juga sesuai dengan HET. Yang pasti stok beras saat ini masih aman, "singkatnya. 

Sementara harga beras premium di Muara Mart terlihat bervariasi, mulai dari Rp 172 ribu hingga Rp 178 ribu per 10 kilo.

Begitu juga di Pasar Tradisional Gamalama, per kilogram beras dijual mulai dari Rp 17 ribu hingga Rp 18 ribu.

Dirreskrimsus Polda Maluku Utara yang juga Koordinator Satgas Pengendalian Harga Beras Wilayah Hukum Polda Maluku Utara, Kombes Pol Edy Wahyu Susilo melalui Kasubdit I Indaksi, Kompol Said Aslam mengatakan, dari hasil pengecekan, harga beras masih stabil.

"Harganya masih stabil, cuman ada beberapa keluhan seperti di pelabuhan, karena harga kontainer dan lain-lain yang relatif sangat tinggi, "kata Kompol Said. 

Mantan Kasat Reskrim Polres Ternate itu mengaku dengan keluhan biaya bongkar muat di pelabuhan yang cukup tinggi dan dapat berpengaruh pada HET, maka temuan ini akan dikoordinasikan dengan instansi terkait, supaya tidak berdampak pada kenaikan harga beras. 

Baca juga: Kronologi Kebakaran Rumah di Taliabu: Barang Berharga Ludes Terbakar

"Yang jelas, Satgas ini tergabung dengan instansi lainnya. Sehingga setiap temuan-temuan akan dikoordinasikan agar bisa mendapat jalan keluar, "katanya.

Dirinya mengaku, Satgas Pengendalian Harga Beras yang baru dibentuk ini, akan melakukan berbagai upaya-upaya dengan memberikan peringatan ke distributor dengan jangka waktu yang ditentukan sebelum ambil langkah tegas seperti pencabutan izin usaha.

"Dengan pengawas ini kami himbau agar para distributor tidak main harga, jika kedapatan pastinya akan ada saksi yang diberikan, "tandasnya. (*)