Pemkot Tidore
Hadiri Rakor Bersama BI, Muhammad Sinen: Ekonomi Tidore Butuh Peran Bank Indonesia agar Terus Tumbuh
“Kota Tidore Kepulauan tidak bisa disamakan dengan daerah lain yang memiliki sektor pertambangan, perekonomian kami bertumpu pada sektor jasa,"
TRIBUNTERNATE.COM, TIDORE Wali Kota Tidore Kepulauan Muhammad Sinen menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Pelaksanaan Kerjasama Antar Daerah dalam Rangka Pengendalian Inflasi Pangan.
Rakor yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Maluku Utara ini berlangsung di Ruang Rapat Kantor Perwakilan BI Provinsi Maluku Utara di Kota Ternate, Rabu (29/10/2025) pagi.
Kegiatan ini dihadiri oleh Perwakilan Bank Indonesia serta sejumlah Pimpinan Organisasi Daerah terkait lingkup Pemerintah Kota Tidore Kepulauan.
Baca juga: Gelar Bimtek, Pemkot Tidore Komitmen Perkuat Ekonomi Masyarakat Kawasan Transmigrasi Payahe
Baca juga: TP PKK Tidore Ikut Gerakan Tanam Cabai Serentak untuk Dukung Ketahanan Pangan
Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Muhammad Sinen menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada pimpinan beserta seluruh jajaran BI Perwakilan Maluku Utara atas perhatian dan dukungan yang diberikan kepada Pemerintah Kota Tidore Kepulauan.
Apalagi kata Muhammad Sinen, perekonomian Kota Tidore Kepulauan yang bertumpu pada sektor jasa, perikanan dan pertanian, membutuhkan bantuan Bank Indonesia agar dapat terus berkembang.
“Kota Tidore Kepulauan tidak bisa disamakan dengan daerah lain yang memiliki sektor pertambangan, perekonomian kami bertumpu pada sektor jasa, perikanan dan pertanian,"
"Karena itu, kami sangat berharap dukungan dari Bank Indonesia agar potensi ini dapat terus berkembang,” ujar Muhammad Sinen.
Lebih lanjut, Muhammad Sinen mengungkapkan pada tahun 2026, Pemerintah Kota Tidore Kepulauan berencana membangun gudang penampungan dan pengawetan hasil pertanian serta hasil laut.
Langkah ini diharapkan menjadi upaya strategis untuk menjadikan Kota Tidore sebagai daerah penyuplai bahan pangan di wilayah Maluku Utara, mengingat sebagian besar nelayan di provinsi ini berasal dari Tidore.
Orang nomor satu di Kota Tidore Kepulauan ini menegaskan, kemajuan suatu daerah sangat ditentukan oleh kemauan dan keberanian pemerintah dalam mengambil langkah-langkah strategis untuk pembangunan.
“Daya beli masyarakat Maluku Utara sangat tinggi karena keberadaan sektor tambang, oleh karena itu, kami berencana menjalin kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Halmahera Tengah pada tahun 2026,"
"Untuk menyuplai bahan pangan seperti sayur-mayur, bawang, rica, tomat (barito) serta hasil perikanan ke perusahaan-perusahaan pertambangan di daerah tersebut,” jelasnya.
Sementara, Deputi Perwakilan Bank Indonesia Maluku Utara Airlangga Febriyanto dalam sambutannya menyampaikan, tingkat inflasi di Maluku Utara hingga September 2025 tercatat sebesar 0,16 persen, sejalan dengan inflasi nasional.
“Kerjasama antar daerah menjadi salah satu indikator penting dalam penilaian kinerja Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) oleh Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP), kami mendorong kolaborasi antara Maluku Utara dan Sulawesi Utara untuk memperkuat konektivitas antar pedagang,” jelas Airlangga.
Airlangga Febriyanto juga menambahkan, BI siap memberikan dukungan berupa peralatan pertanian dan perikanan melalui kelompok-kelompok binaan.
| Gelar Bimtek, Pemkot Tidore Komitmen Perkuat Ekonomi Masyarakat Kawasan Transmigrasi Payahe |
|
|---|
| TP PKK Tidore Ikut Gerakan Tanam Cabai Serentak untuk Dukung Ketahanan Pangan |
|
|---|
| Rakor Perkebunan Maluku Utara, Pemda Dorong Petani Tidore Kelola Hasil Bumi Bernilai Ekspor |
|
|---|
| Pameran UMKM Ramaikan Peringatan Sumpah Pemuda ke 97 di Tidore |
|
|---|
| Komunitas Sastra Armada Pena Luncurkan 100 Buku, Pemkot Tidore Dorong Budaya Literasi Anak Muda |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.