Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Hari Pahlawan Nasional 2025

Daftar 10 Tokoh yang Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional, dari Maluku Utara Ada Zainal Abidin Syah

Penganugerahan dari Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto ini berlangsung di Istana Negara, Senin (10/11/2025)

|
TribunTernate.com
PAHLAWAN NASIONAL - Kolase foto penganugerahan gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden RI Prabowo Subianto di Istana Negara, Senin (10/11/2025) (kiri) dan foto Sultan Tidore ke-37 Zainal Abidin Syah (kanan). Di mana, dalam rangka Hari Pahlawan Nasional 2025, Zainal Abidin Syah dianugerahi gelar Pahlawan Nasional. 
Ringkasan Berita:
  • Penganugerahan dari Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto ini berlangsung di Istana Negara, Senin (10/11/2025).
  • Satu diantaranya adalah dari Maluku Utara, Sultan Tidore ke-37 Zainal Abidin Syah.
  • Penganugerahan gelar pahlawan ini kata Sherly Laos, bukan hanya sebuah penghormatan kepada Sultan tapi juga bagi warga Indonesia Timur.

TRIBUNTERNATE.COM - Berikut daftar nama 10 tokoh yang dianugerahi gelar pahlawan nasional di peringatan Hari Pahlawan Nasional, 10 November 2025.

Satu diantaranya adalah dari Maluku Utara, Sultan Tidore ke-37 Zainal Abidin Syah.

Penganugerahan dari Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto ini berlangsung di Istana Negara, Senin (10/11/2025).

PAHLAWAN NASIONAL - Zainal Abidin Sjah, Sultan Tidore dan Mantan Gubernur Irian Barat, yang gagal menjadi pahlawan nasional setelah dua kali pengusulan, Kamis (10/7/2025).
PAHLAWAN NASIONAL - Zainal Abidin Sjah, Sultan Tidore dan Mantan Gubernur Irian Barat, yang gagal menjadi pahlawan nasional setelah dua kali pengusulan, Kamis (10/7/2025). (Dok : istimewa)

Melansir Tribunnews.com, Penganugerahan ini dilakukan berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 116/TK/Tahun 2025 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional.

Baca juga: Sultan Zainal Abidin Syah Dianugerahi Pahlawan Nasional, Sherly Laos Hadir di Istana Negara

Berikut daftar 10 nama tokoh yang dianugerahi gelar pahlawan nasional dalam rangka Hari Pahlawan Nasional 2025, melansir Tribunnews.com.

Abdurachman Wahid (Jawa Timur)

Jenderal Besar TNI Soeharto (Jawa Tengah)

Marsinah (Jawa Timur)

Mochtar Kusumaatmaja (Jawa Barat)

Hajjah Rahma El Yunusiyyah (Sumatera Barat)

Jenderal TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo (Jawa Tengah)

Sultan Muhammad Salahuddin (NTB)

Syaikhona Muhammad Kholil (Jawa Timur) 

Tuan Rondahaim Saragih (Sumatera Utara)

Zainal Abidin Syah (Maluku Utara)

Sherly Laos Hadir di Istana Negara

PAHLAWAN NASIONAL - Gubernur Maluku Utara Sherly Laos ketika diwawancarai awak media.
PAHLAWAN NASIONAL - Gubernur Maluku Utara Sherly Laos ketika diwawancarai awak media. (Dok Tribunnes.com)

Gubernur Maluku Utara Sherly Laos hadiri acara penyerahan gelar di Hari Pahlawan Nasional di Istana Negara, Senin (10/11/2025).

Melansir Tribunnews.com, Sherly Laos menghadiri penganugerahan gelar pahlawan nasional, termasuk Sultan Tidore ke-37 Zainal Abidin Syah.

Sherly Laos terlihat mengenakan dres berwarna krem, masuk melewati pintu pilar Jalan Veteran, Jakarta Pusat.

"Jadi hari ini adalah penganugerahan gelar pahlawan nasional pada Sultan Zainal Abidin Syah, Sultan Tidore ke-37 dan juga merupakan tokoh pemersatu Wilayah Papua Barat, Irian Barat pada masa itu ke dalam negara kesatuan Republik Indonesia," ujar Sherly Laos, dilansir dari Tribunnews.com.

"Beliau juga merupakan gubernur Irian Barat pertama yang ditunjuk langsung oleh Presiden Soekarno pada masa itu di tahun 1956 dan beliau adalah tokoh penting dalam menjaga kesatuan wilayah kedaulatan Indonesia," katanya.

Penganugerahan gelar pahlawan ini kata Sherly Laos, bukan hanya sebuah penghormatan kepada Sultan tapi juga bagi warga Indonesia Timur.

"Bagi kami suatu pengakuan bahwa ada kontribusi besar dari Maluku Utara dan Indonesia Timur dalam menjaga kedaulatan Republik Indonesia," pungkasnya.

Sebagai informasi, Pemerintah akan secara resmi menyerahkan gelar pahlawan nasional di Hari Pahlawan Nasional, Senin (10/11/2025) kepada sejumlah tokoh.

Penyerahan akan dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara Jakarta.

Profil Zainal Abidin Syah

PAHLAWAN NASIONAL - Zainal Abidin Sjah, Sultan Tidore dan Mantan Gubernur Irian Barat, yang gagal menjadi pahlawan nasional setelah dua kali pengusulan, Kamis (10/7/2025).
PAHLAWAN NASIONAL - Zainal Abidin Sjah, Sultan Tidore dan Mantan Gubernur Irian Barat, yang gagal menjadi pahlawan nasional setelah dua kali pengusulan, Kamis (10/7/2025). (Dok : istimewa)

Zainal Abidin Sjah lahir pada 5 Agustus 1912. Ia merupakan anak dari pasangan Do Husain Do Sangaji dan Do Salma Do Yusup.

Ia menempuh pendidikan di HIS Ternate tahun 1924, Mulo Batavia 1928, dan Osvia Makassar 1934.

Zainal Abidin Sjah juga sempat menjadi Ambtenaar Hulp Bistuu dan Bistuur di Kota Ternate, Manokwari, dan Sorong tahun 1934-1942.

Tak lama, tahun 1943 Zainal Abidin Sjah menjadi Kepala Kehakiman Ternate masa Pemerintahan Jepang hingga 1944.

Kemudian, pada tahun 1945 ia ditawan oleh Jepang dan diasingkan ke Jailolo.

Setelah bebas dari tawanan, Zainal Abidin Sjah diangkat menjadi Sultan Tidore ke-35 pada Februari tahun 1947 hingga 1967.

Zainal Abidin Sjah menetap di Ambon hingga wafat pada 4 Juli 1967 dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kapahaha Ambon, selanjutnya pada 11 Maret 1986, pihak keluarga Kesultanan Tidore memindahkan kerangka Sultan Zainal Abidin ke Kelurahan Soa Sio Tidore dan disemayamkan di Pelataran Kedaton Kie Soa-Sio.

Ditunjuk Menjabat Gubernur pertama Provinsi Irian Barat

Pada tanggal 17 Agustus 1956, Presiden Soekarno mengumumkan pembentukan Propinsi Perjuangan Irian Barat dengan Ibu kota sementara di Soa-Sio Tidore.

Keputusan tersebut diambil oleh Presiden Soekarno dengan alasan Papua serta pulau-pulau sekitarnya merupakan wilayah kekuasaan Kesultanan Tidore sejak ratusan tahun lalu.

Zainal Abidin Sjah kemudian ditetapkan sebagai Gubernur propinsi perjuangan Irian Barat pada tanggal 23 September 1956 di Soa-Sio Tidore (SK Presiden RI No. 142/ Tahun 1956, Tanggal 23 September 1956).

Selanjutnya sesuai SK Presiden RI No. 220/ Tahun 1961, Tanggal 4 Mei 1962, ia ditetapkan sebagai Gubernur DPB pada Departemen Dalam Negeri di Jakarta.

Sebagai Gubernur, Zainal Abidin Sjah diperbantukan pada Operasi Mandala di Makassar (TRIKORA) Perjuangan Pembebasan Irian Barat tahun 1962.

Dan dibebastugaskan 1 Juni 1963.

Memilih Gabung dengan Indonesia

Sultan Zainal Abidin Sjah berusaha memasukkan Papua ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Presiden Soekarno pun memberi tiga pilihan kepada Zainal Abidin Sjah, yakni bergabung dengan Indonesia, bergabung dengan Belanda, atau membuat negara sendiri bersama Papua.

Saat itu, Rosihan Anwar dan Arnold Mononutu mendatangi Kota Tidore untuk membujuk Zainal Abidin Sjah agar Papua bergabung dengan Indonesia.

Mereka juga beberapa kali bertemu dan menawarkan hak Tidore terhadap Papua, jika bergabung dengan Indonesia.

Dan hasilnya, 1 mei 1963 Presiden Soekarno ke Tidore, tepatnya Kelurahan Soasio merayakan Kemerdekaan Indonesia. (*)

(TribunTernate.com/Taufik Ismail/Sitti Muthmainnah)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Prabowo Resmi Anugerahkan Gelar Pahlawan Nasional pada Soeharto dan 9 Tokoh Lainnya

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Gubernur Sherly Tjoanda ke Istana Hadiri Penganugerahan Sultan Zainal Abidin Syah Pahlawan Nasional

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved