Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Gempa Bumi

BMKG Maluku Catat Gempa Bumi Guncang Labuha Malut Rabu Siang, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa bumi kembali menguncang wilayah Maluku Utara pada Rabu (7/8/2019) siang.

ntnews.co.au
Ilustrasi gempa 

TRIBUNTERNATE.COM - Gempa bumi kembali menguncang wilayah Maluku Utara pada Rabu (7/8/2019) siang.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui akun Twitter @infoBMKG menginformasikan gempa berkuatan 3.1 magnitudo menguncang timur Labuha, Maluku Utara pada pukul 12.20 WIT.

Episenter terletak di koordinat 0.6 Lintang Selatan (LS) - 128.37 Bujur Timur (BT).

Atau tepatnya berada di 97 kilometer timur Labuha, Maluku Utara dan 115 kilometer timur laut Obi, Maluku Utara.

Gempa berpusat di laut dengan kedalaman 10 kilometer.

Menurut informasi yang disampaikan BMKG, gempa tidak berpotensi tsunami.

Gempa M 7,4 Guncang Banten Jumat Malam, Berpotensi Tsunami, Ini Imbauan BNPB

Guncangan gempa bumi ini dilaporkan dirasakan Pusat Gempa Regional (PGR) IX.

"Info Gempa Mag:3.1 SR, 07-Aug-19 12:20:08 WIT, Lok:0.6 LS-128.37 BT (97 km Timur Labuha-MALUT, 115 km Timurlaut Obi-MALUT), Kedlmn:10 km ::BMKG-PGR IX," tulis BMKG.

Hati-hati, Beredar Isu Gempa Bermagnitudo 9.0 Pasca Gempa Banten, BMKG: Isu Tersebut Tidak Benar

Skala Gempa

Berdasarkan Skala MMI (Modified Mercalli Intensity), beginilah gambaran keadaan yang dirasakan seseorang terhadap guncangan gempa, dikutip dari situs BMKG:

I MMI

Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang.

II MMI

Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

III MMI

Getaran dirasakan nyata dalam rumah.

Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.

IV MMI

Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.

V MMI

Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.

VI MMI

Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan.

VII MMI

Tiap-tiap orang keluar rumah. Kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik.

Sementara pada bangunan yang konstruksinya kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobong asap pecah. Terasa oleh orang yang naik kendaraan.

VIII MMI

Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi yang kuat.

Retak-retak pada bangunan degan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, air menjadi keruh.

IX MMI

Kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak retak. Rumah tampak agak berpindah dari pondamennya. Pipa-pipa dalam rumah putus.

X MMI

Bangunan dari kayu yang kuat rusak,rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.

XI MMI

Bangunan-bangunan hanya sedikit yang tetap berdiri.

Jembatan rusak, terjadi lembah.

Pipa dalam tanah tidak dapat dipakai sama sekali, tanah terbelah, rel melengkung sekali.

XII MMI

Hancur sama sekali, Gelombang tampak pada permukaan tanah.

Pemandangan menjadi gelap.

Benda-benda terlempar ke udara.

(TribunTernate.com/Rohmana Kurniandari)

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved