Dandhy Dwi Laksono dan Ananda Badudu Ditangkap, Dian Sastro Bereaksi: Kenapa Jadi Begini Sih?
Dian Sastrowardoyo ikut berkomentar terkait ditangkapnya Dandhy Dwi Laksono dan Ananda Badudu.
Ananda tidak sendiri, apabila Ananda sendiri, mungkin tidak akan terkumpul sekitar 175 juta dari 2.129 donatur hanya beberapa hari setelah laman donasi diluncurkan. Sebuah hasil yang melebihi target awal yang Ananda tentukan yakni 50 juta. Melihat bagaimana DPR “bekerja” menyusun, membahas hingga mengesahkan rancangan-rancangan UU bermasalah yang berpotensi merepresi masyarakat dan mengancam demokrasi di Indonesia, masyarakat mendukung aksi protes mahasiswa sebab mereka mewakili suara kita yang menyadari bahwa sistem pemerintahan Indonesia adalah sistem yang rusak: semakin represif, opresif, abai terhadap suara rakyat dan azas-azas demokrasi.
Ananda tidak sendiri, sebab Ananda Badudu adalah kita. Kita yang sudah lelah untuk dibungkam dengan segala taktik kekuasaan: UU ITE, pelarangan demonstrasi (di negara yang mengaku demokrasi?) dengan Menristekdiksi memberi sanksi pada rektor-rektor, pembahasan secara diam-diam RUU yang menyangkut kemaslahatan dan kekayaan alam Indonesia, pelanggaran HAM dan pengabaian terhadap segala tindak kekerasan struktural pada masyarakat terutama saudara-saudara kita di Papua, hingga perusakan lingkungan dan pembakaran hutan yang berkelanjutan atas nama pembangunan.
Jika teman-teman merasakan kekesalan, kekecewaan yang sama dengan Ananda, saya, dan ribuan masyarakat Indonesia lainnya, dukung, tanda tangani, dan sebarkan petisi ini. Sampaikan aspirasimu dan beritakan bahwa kita mendesak polisi untuk #BebaskanAnandaBadudu segera dan tanpa syarat. Pilih perjuanganmu dan bila tidak bisa turun ke jalan atau terlibat dalam aksi, perjuangkan dengan caramu sendiri.
Bagi teman-teman yang mengalami situasi serupa seperti Ananda, silahkan hubungi:
LBH Jakarta: @LBH_Jakarta (Twitter)
KontraS: @KontraS (Twitter)
Amnesty InternationaI Indonesia: @amnestyindo (Twitter)
LBH Pers: @lbhpersjakarta (Twitter)
Lokataru: @lokataru_id (Twitter)
Siapa saja bisa jadi target kriminalisasi berikutnya.
Namun, tetaplah berani, tetaplah saling jaga. A luta continua.
Salam,
Rara Sekar," tulis Rara Sekar pada laman change.org.
Petisi online bisa klik di sini.
(TribunTernate.com/Rohmana Kurniandari)