Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Polemik Lem Aibon & Pulpen: Wali Kota Jakbar Duga Ada Kesalahan Ketik, Direvisi Jadi Rp 22,7 Miliar

William Aditya Sarana yang mempertanyakan anggaran lem merek Aibon untuk murid sekolah di APBD DKI Jakarta sebesar Rp 82,8 miliar.

apbd.jakarta.go.id
Situs APBD DKI Jakarta bagian Anggaran hanya menampilkan tulisan "Info Jadwal belum ada yang dipublikasikan". 

"Pencegahan memang gak semenarik penindakan atau OTT untuk ditonton ya," tulis Yunarto.

Anggaran Lem Aibon Rp 82,8 Miliar Viral, PSI Pertanyakan, Data di Situs APBD Jakarta Hilang

Tanggapan Wali Kota Jakbar

Dilansir TribunTernate.com dari Kompas.com, Wali Kota Jakarta Barat Rustam Effendi menduga ada kesalahan tulis dalam pengajuan anggaran untuk pembelian lem Aibon sebesar Rp82,8 miliar.

"Pendidikan kan bukan ada di wali kota, itu langsung dari dinasnya. Soal Aibon barangkali ada salah tulis itu, masa sampai Rp 82,8 miliar," ucap Rustam di Kantor Kejaksaan Jakarta Barat, Kembangan, Jakarta Barat, Rabu (30/10/2019).

Rustam yakin, program pengadaan lem Aibon tersebut merupakan salah ketik dari petugas.

Ia menyerahkan persoalan ini kepada Dinas Pendidikan Pemprov DKI Jakarta.

"Tapi yang jelas ditanya ke kepala dinas pendidikan mereka kan bukan di bawah saya, bukan tanggung jawab saya. Bisa jadi salah ketik, enggak mungkinlah. Masa 2 bulan sekali 1 orang dikasih Aibon buat apaan?" ucap Rustam.

Ditarget Selesai 2021, Jokowi Harap Bendungan Kering Sukamahi & Ciawi Bisa Cegah Banjir Jakarta

Disdik DKI Pastikan Tak Ada Anggaran Lem Aibon Rp 82,8 Miliar

Berbeda dengan Rustam Effendi, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Syaefuloh Hidayat mengatakan jika anggaran Rp 82,8 miliar untuk pembelian lem Aibon tidak ada dalam program belanja alat tulis kantor 2020.

"Terkait dengan anggaran Aibon, saya sudah coba sisir, insya Allah tidak ada anggaran Aibon sebesar Rp 82,8 miliar tersebut," ujar Syaefuloh di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (30/10/2019), dilansir dari Kompas.com.

Syaefuloh menuturkan, anggaran Rp 82,8 miliar merupakan anggaran sementara yang dimasukkan ke dalam sistem e-budgeting DKI Jakarta.

Anggaran itu adalah anggaran alat tulis kantor seluruh sekolah di Suku Dinas Pendidikan Wilayah 1 Jakarta Barat.

Direvisi Jadi Rp 22,7 Miliar

Anggaran tersebut kemudian disisir kembali oleh Suku Dinas Pendidikan Wilayah 1 Jakarta Barat dan Dinas Pendidikan DKI Jakarta.

Anggaran tersebut kemudian direvisi menjadi Rp 22,7 miliar untuk alat tulis kantor di seluruh sekolah di Suku Dinas Pendidikan Wilayah 1 Jakarta Barat.

"Belanja alat tulis kantor yang di situ ada komponen Aibon disampaikan Rp 82 miliar, sebenarnya alat tulis kantor seluruh sekolah itu hanya Rp 22 miliar," kata Syaefuloh.

(TribunTernate.com/Rohmana Kurniandari, Kompas.com/Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar/Nursita Sari)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved