Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Susul Kejanggalan APBD DKI, Mantan Staf Ahok Temukan Anggaran Rp 31,61 Miliar untuk Tipex

Seusai anggaran yang dinilai janggal yakni lem aibon, belakangan terdapat kejanggalan lainnya yakni pasir, tipex, dan lainnya di APBD DKI Jakarta.

Editor: Sansul Sardi
apbd.jakarta.go.id
Situs APBD DKI Jakarta bagian Anggaran hanya menampilkan tulisan "Info Jadwal belum ada yang dipublikasikan". 

TRIBUNTERNATE.COM - Buntut masalah heboh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2020 DKI Jakarta masih menjadi sorotan.

Adapun rencana anggaran DKI Jakarta yang tertuang dalam dokumen Kebijakan Umum Anggaran-Plafon Prioritas Anggaran Sementara ( KUA-PPAS) difungsikan untuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2020 mendatang.

Seusai anggaran yang dinilai janggal yakni untuk lem aibon, belakangan terdapat kejanggalan lainnya yakni pasir, tipex, dan lainnya.

Satu di antaranya, mendapat sorotan dari mantan staf Gubernur DKI Jakarta sebelumnya, Basuki Tjahya Purnama (Ahok) dan juga anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDI Perjuangan Ima Mahdiah.

Dilansir dari Warta Kota, Ima menemukan rencana anggaran yang dinilai janggal, yakni pembelian pasir senilai Rp 52 miliar untuk alat peraga sekolah.

Jangan Sampai Kena, Lem Aibon Haram Bersentuhan dengan Cover Body Motor, Ini Alasannya

Ramai Anggaran Fantastis APBD DKI 2020, Ernest Prakasa: Enggak Rela Pajak Gue Buat Beli Lem Aibon

Situs APBD DKI Jakarta bagian Anggaran hanya menampilkan tulisan
Situs APBD DKI Jakarta bagian Anggaran hanya menampilkan tulisan "Info Jadwal belum ada yang dipublikasikan" (apbd.jakarta.go.id)

Anggaran janggal tersebut ditemukan Ima saat menyisir anggaran Dinas Pendidikan.

Ima adalah anggota Komisi E bidang Kesejahteraan Rakyat yang mengurusi bidang pendidikan.

Dikatakan Ima, pekan lalu ia melakukan pertemuan dengan Dinas Pendidikan DKI Jakarta.

Ia kemudian meminta data anggaran dari dinas tersebut.

"Kita masih menelusuri. Aku dibantu sama tim penyisir anak magang Fraksi PDI-P, nemuin hal-hal, seperti contohnya pasir. Aku pikir ini kan bukan rehab. Di luar dari rehab ini bantuan BOP BOS itu kita telusuri," kata Ima saat ditemui di ruangannya di lantai 7, Gedung DPRD DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Kamis (7/11).

Polemik Lem Aibon & Pulpen: Wali Kota Jakbar Duga Ada Kesalahan Ketik, Direvisi Jadi Rp 22,7 Miliar

Viral Anggaran Pulpen Capai Rp 124 Miliar, Begini Tanggapan Sudin Pendidikan Jakarta Timur

Mantan staf Gubernur DKI Jakarta ke-15 Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok itu mengaku menemukan sejumlah anggaran janggal seperti anggaran untuk pasir senilai Rp 52,16 miliar.

Ima menyoroti hal itu.

Ia bingung lantaran anggaran pasir itu masuk dalam Biaya Operasional Pendidikan SMP dan SMK.

"Ini pasir di situ tertulisnya untuk alat peraga sekolah. Totalnya Rp 52 miliar buat apa itu? Dia di SMKN (jurusan) bisnis manajemen. Memangnya bisnis manajemen ada pasirnya?" ujarnya.

Thinner hingga cat tembok

Sementara itu dilansir dari Kompas.com, selain menemukan anggaran pengadaan pasir, Ima Mahdiah juga menemukan anggaran janggal lainnya.

Contohnya seperti pembelian thinner (pengencer cat), helm proyek, hingga penghapus cair atau tipex.

Pengadaan 438.000 thinner sebesar Rp 40,1 miliar, 456.000 helm proyek sebesar Rp 34,27 miliar, dan 97.000 tipex dengan anggaran Rp 31,61 miliar.

Selain itu ditemukan pula cat minyak berwarna sebesar Rp 19,78 miliar, cat tembok sebesar Rp 18,91 miliar, dan kaca bening Rp 18,53 miliar.

Kasus kejanggalan pada anggaran APBD DKI Jakarta membuat warganet melontarkan kritik kepada Anies dan membandingkan dengan Jakarta pada masa pemerintahan Ahok.
Kasus kejanggalan pada anggaran APBD DKI Jakarta membuat warganet melontarkan kritik kepada Anies dan membandingkan dengan Jakarta pada masa pemerintahan Ahok. (Kolase Instagram @willsarana, WARTA KOTA/Angga)

"Ada thinner ada helm proyek terus ada penghapus cair. Ini setelah Pak Anies marah-marah ya jadi bukannya sebelum Pak Anies marah-marah terus kita soroti lagi. Ada cat tembok, kaca bening, rotring, penghapus cair atau tipex," ungkapnya.

Ima bingung karena barang seperti cat tembok, thinner, cat minyak tidak dianggarkan dalam anggaran rehab sekolah tetapi dibuat terpisah.

"Terus cat tembok buat apa ? Kan sudah ada renovasi sekolah sih aku enggak tahu juga berapa triliun buat renovasi. Itu yang nanti mau kita pertanyakan di pembahasan RAPBD mungkin di banggar juga nanti komisi sudah selesai," kata dia.

Dimasukkan ke KJP

Untuk tipex dan rotring, menurut Ima seharusnya bisa dimasukkan dalam anggaran Kartu Jakarta Pintar (KJP).

Sehingga siswa bisa memilih ingin membeli pulpen, tipp-ex, atau bisa ditabung.

"Kalau dulu enaknya semua ini dijadiin 1 yaitu KJP. Kenapa enggak dimasukkin ke KJP jadi kadang siswa siswi ini enggak butuh pulpen tapi butuh buku atau bisa ditabung uangnya untuk beli laptop karena dulu kalau filosofi dari KJP itu kita mendidik siswa agar mau menabung," jelasnya.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawai) (Warta Kota) (Kompas.com/Ryana Aryadita Umasugi)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Buntut Kejanggalan APBD DKI Seusai Lem Aibon & Pasir, Mantan Staf Ahok: Rp 31,61 Miliar untuk Tipex,

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved