Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Virus Corona

Analis Israel Menduga Merebaknya Virus Corona Berasal dari Program Senjata Biologis China yang Bocor

Seorang analis perang biologis Israel menduga virus corona berasal dari sebuah laboratorium di kota Wuhan yang terkait dengan program senjata China.

Editor: Sansul Sardi
AFP/STR/CHINA OUT
Petugas medis membawa seorang pasien yang diduga terinfeksi virus misterius mirip SARS, ke rumah sakit Jinyintan, di Kota Wuhan, China, Sabtu (18/1/2020). Virus misterius mirip pneumonia telah menjangkiti puluhan orang dan menelan korban jiwa kedua di China, menurut pemerintah setempat. 

TRIBUNTERNATE.COM - Merebaknya virus corona yang menggegerkan banyak negara di dunia menimbulkan banyak tanda tanya banyak kalangan.

Rasa penasaran asal muasal virus corona ini kian hari kian menjadi bahan perbincangan para ahli di dunia.

Mewabahnya virus corona banyak menimbulkan tanda tanya, terutama terkait asal muasal virus.

Pemerintah China sebelumnya mengumumkan, virus corona ditularkan melalui hewan liar yang dijual secara ilegal di sebuah pasar basah Wuhan

Namun, melansir The Washington Times, ada dugaan jika virus mematikan yang menyebar secara global mungkin berasal dari sebuah laboratorium di kota Wuhan yang terkait dengan program senjata biologis rahasia China.

Dugaan ini diungkapkan oleh seorang analis perang biologis Israel.

Radio Free Asia minggu lalu menyiarkan ulang laporan televisi Wuhan dari tahun 2015 yang menunjukkan laboratorium penelitian virus paling canggih di Tiongkok, yang dikenal dengan Institut Virologi Wuhan.

Laboratorium itu adalah satu-satunya situs di China yang mampu bekerja dengan virus mematikan.

Sempat Kepikiran Mengakhiri Hidup, Begini Cara Ampuh Luna Maya Bangkit dari Keterpurukan

Tak Bisa Goreng Telur Hanya Akting Belaka, Video Nia Ramadhani Luwes Masak di Dapur Jadi Sorotan

Dany Shoham, seorang mantan perwira intelijen militer Israel yang telah mempelajari perang biologis China, mengatakan bahwa institut ini terkait dengan program bio-senjata rahasia Beijing.

"Laboratorium tertentu di institut ini mungkin telah terlibat, dalam hal penelitian dan pengembangan senjata biologis China, setidaknya secara jaminan, namun bukan sebagai fasilitas utama penyelarasan BW China," ujar Shoham kepada The Washington Times.

Pengerjaan senjata biologis dilakukan sebagai bagian dari penelitian dua sipil-militer dan jelas terselubung," katanya dalam email.

Shoham meraih gelar doktor dalam bidang mikrobiologi medis.

Dari 1970 hingga 1991, ia adalah analis senior intelijen militer Israel untuk perang biologis dan kimia di Timur Tengah dan di seluruh dunia. Dia memegang pangkat letnan kolonel.

China membantah memiliki senjata biologis ofensif. Akan tetapi, sebuah laporan tentang Departemen Luar Negeri China tahun lalu mengungkapkan kecurigaan tentang pekerjaan perang biologis terselubung.

Seorang juru bicara Kedutaan Besar China tidak membalas email yang dikirimkan The Washington Times.

Sumber: Kontan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved