Virus Corona
Langgar Aturan Sang Ayah, Putri Presiden AS Ivanka Trump Dilaporkan Jalan-jalan saat Pandemi Corona
Ivanka yang telah diberi peran utama untuk membuka kembali ekonomi di AS itu pergi ke New Jersery pada awal bulan ini.
TRIBUNTERNATE.COM - Putri Presiden Amerika Serikat, Ivanka Trump belum lama ini menjadi sorotan publik.
Pasalnya, Ivanka dilaporkan memilih bepergian di tengah wabah virus corona (Covid-19).
Padahal pemerintah AS meminta seluruh warganya tetap di rumah untuk menekan penularan virus mematikan tersebut.
Dilansir TribunTernate.com dari The Guardian, Ivanka yang telah diberi peran utama untuk membuka kembali ekonomi di AS itu pergi ke New Jersery pada awal bulan ini.
Ivanka dan suaminya, Jared Kushner mengajak ketiga anak mereka ke Trump National Golf Club Berminster, di New Jersey.
Diketahui, suami dari Ivanka juga merupakan tokoh terkemuka di Gedung Putih Amerika Serikat.
Jared memiliki peran penting dalam upaya pemerintah untuk memerangi pandemi Covid-19.
• Anggap WHO Gagal Tangani Pandemi Covid-19, Donald Trump Resmi Hentikan Sementara Aliran Dana
Sementara itu, kepergian mereka ke New Jersey dikabarkan untuk merayakan Paskah.
New Jersey sendiri merupakan salah satu negara bagian yang paling parah terkena virus corona, dengan lebih dari 71.000 kasus infeksi dan 3.156 kematian.
Di mana, New Jersey menempati posisi kedua dengan kasus terbanyak setelah New York.
Pihak Gedung Putih telah mengkonfirmasi soal kepergian putri Donald Trump itu.
Mereka menegaskan bahwa anak dan menantu Trump tetap melakukan social distancing saat bepergian.
Ivanka dan keluarganya juga tinggal di tempat tertutup yang dianggap sebagai rumah sendiri.
Kabar itu pun sontak banjir kritikan dari publik.
Terlebih Ivanka telah mengeluarkan banyak pernyataan yang mendesak warga AS untuk tinggal di rumah dan mematuhi protokol pemerintah.
Bahkan, Ivanka menyatakan bahwa perjalanan hanya bisa dilakukan jika dalam kondisi yang darurat dan diperlukan saja, seperti membeli kebutuhan makanan dan pasokan obat.
• Titi DJ Lemas dan Panik Stephanie Poetri Terjebak di Amerika: Jantungku Jatuh ke Bawah
Sebelumnya, Ivanka juga memposting video lewat akun Twitternya, @IvankaTrump pada akhir bulan lalu.
Dalam unggahannya itu, ia meminta setiap orang agar dapat mempraktikkan social distancing untuk memutus rantai penyebaran virus corona.
"Bagi yang cukup beruntung untuk bisa di rumah saja, tolong lakukan itu," kata Ivanka dalam video yang diunggah beberapa waktu lalu.
Donald Trump Hentikan Sementara Aliran Dana untuk WHO
Diberitakan sebelumnya, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump resmi menghentikan sementara pendanaan untuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) atas penanganan pandemi virus corona atau Covid-19.
Hal itu diumumkan Trump dalam konferensi pers di Gedung Putih pada Selasa (14/4/2020).
Trump beralasan, lembaga PBB itu menutupi kegentingan wabah Covid-19 di China sebelum menyebar ke seluruh dunia.
Ia mengklaim WHO telah gagal dalam tugas dasarnya dan harus bertanggung jawab, seperti dilansir dari The Sun.
Hal itu karena, menurut Trump, WHO telah menyebarkan 'disinformasi' terhadap pandemi Covid-19.
Ia menyebut kesalahan itu bisa berdampak pada penyebaran virus yang lebih luas di dunia.
AS pun akan meninjau peran WHO yang selama ini sudah melakukan kesalahan dengan seolah menutupi penyebaran virus corona.
Meski begitu, Trump mengakui akan terus terlibat dengan WHO untuk membuat perubahan yang berarti ke depannya.

Sebelumnya, dia mengecam WHO yang dianggapnya sebagai 'China-sentris', padahal penyokong dana terbesar untuk WHO adalah Amerika Serikat.
Trump mengatakan para pembayar pajak Amerika seharusnya tidak mendanai WHO, dan kini ia tengah menyelidiki pihak WHO.
"WHO gagal dalam tugas pokok ini dan harus dimintai pertanggungjawaban. Mereka gagal menyelidiki laporan yang dapat dipercaya dari sumber-sumber di Wuhan," ujar Trump.
"WHO memberikan informasi yang salah dari Tiongkok tentang virus tersebut dan mengatakan itu (virus corona) tidak menular dan tidak perlu adanya larangan bepergian," imbuhnya.
• Dananya Ditangguhkan oleh Donald Trump, WHO Dapat Dukungan dari PBB
Trump menambahkan bahwa organisasi global itu gagal untuk melihat laporan yang kredibel tentang penularan virus corona dari manusia ke manusia.
Selain itu, kata Trump, keterlambatan WHO dalam menyatakan darurat kesehatan global disebut sebagai utang yang harus dibayar kepada bangsa-bangsa di dunia.
Pasalnya, WHO mendeklarasikan Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) atau darurat kesehatan global pada 30 Januari 2020, namun WHO baru menetapkan Covid-19 sebagai pandemi pada 11 Maret 2020.
Diketahui sebelumnya, AS menyumbang 400 juta dollar AS (Rp 6,2 triliun) kepada WHO tahun lalu, dilansir dari Kompas.com.
Kini, atas dana yang sudah mengalir sebelumnya, Trump berkata bahwa AS akan "mendiskusikan apa yang akan dilakukan terhadap dana yang sebelumnya telah mengalir pada WHO."
Serangan Trump kepada WHO merefleksikan keyakinannya bahwa WHO telah bias terhadap China dan berkolusi untuk mencegah pesaing perekonomian AS itu untuk transparan dalam memberitakan wabah.
(TribunTernate.com/Rohmana Kurniandari)