Virus Corona
Penelitian Terbaru Ungkap Asal Virus Corona: Bukan dari Wuhan China, Sudah Ada Sejak September 2019
Sebuah penelitian baru mengungkapkan bahwa virus corona bukan berasal dari Wuhan, China dan virus ini sudah ditemukan muncul sejak September 2019.
Penelitian itu mengatakan bahwa virus ini sudah ditemukan muncul sejak September 2019.

Dalam Jurnal Prosiding National Academy of Sciences, menguraikan jaringan infeksi yang membuat penelitian sebelumnya mulai diragukan.
Tidak disebutkan lokasi awal di mana virus itu muncul, namun laporan itu mengatakan virus ini mulai menyebar dari selatan pada September 2019.
"Virus itu mungkin telah bermutasi menjadi bentuk efisien, terakhir selama berbulan-bulan lalu," kata kata ahli genetik Universitas Cambridge, Peter Foster.
"Mereka berada dalam bentuk kelelawar atau hewan lainnya selama beberapa bulan dan menulari manusia lainnya," katanya.
• Cara Unik Bupati di Sulut Terjun Langsung Edukasi Corona, Keliling Bawa Peti Mati, Videonya Viral
• KSAD Jenderal Andika dan Istri Menangis Mendengar Curhatan Tenaga Medis yang Berjuang Lawan Corona
"Kemudian, ia mulai menginfeksi dan menyebar di antara 13 September dan 7 Desember, menghasilkan jaringan yang kami sajikan dalam jurnal Prosiding National Academy of Sciences," jelasnya.
Para peneliti itu menganalisis virus dengan menggunakan jaringan filogenetik, suatu algoritma yang dapat memetakan pergerakan global organisme melalui mutasi gen mereka.
Ketika mencoba menentukan lokasi pasti dari pasien nol, tanda-tanda awal mendorong peneliti menelusuri jauh ke selatan daripada kota Wuhan.
Meskipun laporan mengatakan infeksi pertama terjadi di Kota Wuhan pada Desember 2019.
"Apa yang kami rekonstruksi adalah jaringan awal penyebaran signifikan pertama di antara manusia," kata Foster.
Dia dan koleganya dari beberapa institute menganalisis lebih dari 1000 urutan genom lengkap virus.
Dengan menghitung berbagai mutasi virus mereka bisa lebih dekat mencari tahu manusia pertama yang terinfeksi strain virus yang diyakini menyebar di antara kelelawar.
Mereka menemukan ratusan mutasi, menunjukkan bahwa virus itu menyebar dengan tenang tapa terdeteksi hidup pada hewan sebagai inang bertahun-tahun sebelum menulari manusia.
Virus corona biasanya mendapatkan satu mutasi dalam satu bulan.

Ada laporan yang belum diverifikasi bahwa virus tersebut berasal dari laboratorium Wuhan, di mana para peneliti melakukan pekerjaan pada penyakit kelelawar, tetapi studinya tidak mendukung jawaban itu.
"Jika saya didesak untuk menjawab, penyebaran asli virus itu bukan di Wuhan tetapi lebih mungkin di China Selatan," kata Foster.