Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Dibentuk Era Susi Pudjiastuti, Satgas 115 yang Sempat Mati Suri Kini Hidup Lagi di Masa Edhy Prabowo

Satgas 115 diputuskan berlanjut sesuai hasil hasil rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) setingkat menteri yang dipimpin Menko Polhukam 23 Januari 2020

Editor: Sansul Sardi
TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR
Tim Satgas Anti Ilegal Fishing 115 bersama Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) menenggelamkan tiga kapal asing penangkap ikan, di Perairan Belawan, Sumatera Utara, Sabtu (1152019). 

Satgas 115 dibentuk pada era Susi Pudjiastuti.

Di masa ini, Satgas berhasil melumpuhkan ratusan Kapal Ikan Asing (KIA) ilegal yang beroperasi di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPP-NRI).

Satgas Pemberantasan Illegal Fishing juga berperan aktif dalam penyelamatan nasib Anak Buah Kapal (ABK) yang diperbudak di Benjina, Kepulauan Aru, Maluku.

Seriusnya kejahatan IUUF memang membuat berbagai negara harus membentuk Satuan Tugas (Satgas). Satgas 115 saat itu hadir untuk mengembang tugas-tugas itu.

"Indonesia di bawah Pak Jokowi juga membuat Satgas 115. Yang rencananya akan dibuat multi door menangani semua kejahatan di Laut," ungkap Susi Pudjiastuti.

2. Prestasi Satgas 115

Kembali berlanjutnya Satgas 115 tak lepas dari berbagai catatan prestasinya.

Keberadaan Satgas 115 memang memperkuat fungsi Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) KKP.

Penanganan masalah pun bisa dilakukan dengan cepat karena masing-masing lembaga seperti TNI AL, Bakamla, Polair, Kejagung, Bareskrim Polri berada dalam satu payung yang sama.

"Dengan adanya koordinasi di bawah payung satgas, memungkinkan pula bagi KKP untuk bekerja sama dengan Dirjen pajak untuk menangani pelaku usaha yang tidak menyampaikan data produksi sebetulnya dan tidak menyampaikan pajak yang seharusnya dibayar," ungkap Nilanto Perbowo, yang saat itu menjabat jadi Plt Ditjen PSDKP.

Berdasarkan data KKP, Satgas 115 telah berhasil menenggelamkan 516 kapal per September 2019 dan menahan master engineeringnya.

Meski, Satgas 115 belum bisa menahan beneficial owner alias pihak besar yang mendapat keuntungan.

Adapun dalam kurun waktu 2014-2019, KKP telah berhasil menenggelamkan 556 kapal dengan kapal berbendera Vietnam paling banyak sekitar 321 kapal.

Kemudian diikuti oleh Filipina sebanyak 91 kapal, Malaysia 87 kapal, Thailand 24 kapal, China 3 kapal, Papua Nugini 2 kapal, Nigeria 1 kapal, dan Belize 1 kapal.

Tak hanya itu, Satgas telah melakukan terobosan dalam mengawal kejayaan laut RI dari serangan mafia.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved