Massa Kerusuhan Besar Akibat Tewasnya George Floyd Ternyata Terbagi Jadi Dua Kubu Ini di Minneapolis
Massa yang melancarkan demonstrasi menentang kematian George Floyd terbagi ke dua kubu di Minneapolis.
Pelaku yang merupakan polisi bernama Derek Chauvin kemudian ditangkap dan dijerat dengan pasal berlapis.
Sementara itu kelurga Floyd ingin tiga polisi lainnya di lokasi kejadian juga didakwa.
"Membuatnya lebih buruk"
AFP memberitakan, Jumat malam (29/5/2020) waktu setempat di Minneapolis, helikopter terbang rendah kala demonstran bentrok dengan polisi. Suara ledakan menggema di jalanan.
"Itu menakutkan tapi juga dibutuhkan," kata seorang pelajar muda.
"Kadang-kadang keadaan harus memburuk sebelum membaik," ucapnya dikutip dari AFP.
Namun warga lainnya tidak sependapat.
"Mereka memperburuknya, mereka memberinya (polisi) alasan untuk menembak kami," kata Phae (34) wanita kulit hitam yang tinggal di dekat lokasi kerusuhan dan sudah benar-benar lelah.
"Saya benar-benar bersimpati tetapi saya tidak ingin kehilangan semua barangku," kata seorang wanita muda yang tinggal di atas toko yang dipasangi barikade. Ia juga takut tokonya dibakar.
Pihak berwenang meladeni demonstran secara damai pada hari-hari pertama demonstrasi, tetapi sejak Garda Nasional dipanggil situasinya langsung memanas.
"Tidak ada gunanya membakar kota Anda," kata Wali Kota Minneapolis, Jacob Frey, dalam konferensi pers yang diadakan tengah malam. "Itu harus dihentikan."
Beberapa toko yang dibakar dimiliki warga kulit hitam, ungkap Gubernur Minnesota Tim Walz.
"Ini bukan tentang kematian George. Ini tentang kekacauan." (Kompas.com/Aditya Jaya Iswara)
Polisi Pembunuh George Floyd Sering Bermasalah

Dari empat pelaku pembunuhan pria kulit hitam George Floyd di Minneapolis, Amerika Serikat (AS), dua di antaranya adalah polisi bermasalah.