Kerusuhan di Amerika Serikat
Saksi Sebut Penjarahan di New York Dilakukan Seperti Pola Sistemik: Ini Bukan Bagian dari Demonstran
massa antara penjarah dengan demonstran bercampur di sekitar gerai Aldo di Union Square pada pukul 19.00 waktu setempat.
Tak lama kemudian, aksi penjarahan terjadi di gerai Nike yang lokasinya tiga blok dari lokasi pertama. Terlihat belasan pemuda merangsek masuk.
Sementara itu, Polisi telah berjaga di sekitar gerai Michael Kors dan Nintendo New York Store.
Terlihat beberapa kaca di dua gerai tersebut telah pecah. Belum diketahui apakah penjarah telah merampas barang atau tidak. (Tribunnews.com/Imanuel Nicolas Manafe)
Tak Mau Dijarah, Pemilik Toko Minuman Gunakan Senapan Militer M16
Demo membela George Floyd di berbagai wilayah di Amerika Serikat banyak yang berlangsung ricuh disertai dengan kekerasan hingga penjarahan.
Joe, seorang pemilik toko minuman keras di Santa Monica, California, sampai harus mengamankan bisnisnya dengan senapan militer AR-15 atau M16.
Senapan tersebut adalah jenis senjata api semi-otomatis yang memang dipasarkan untuk warga sipil.
Awalnya, senapan tersebut digunakan Angkatan Darat AS saat berperang di Vietnam.
Dikutip Tribunnews.com dari foxnews.com, Joe dan teman-temannya berjaga di depan toko minuman sambil membawa senapan itu.
Hal itu ia lakukan agar membuat penjarah mengurungkan niat mereka untuk menjarah toko minumannya.
Joe juga mengaku ingin melindungi para pelanggannya lantaran keadaan begitu berbahaya.

"Ini adalah hal baik karena aku, teman-temanku, dan para pelanggan bisa terlindungi, situasi cukup mengerikan," ujar Joe.
Tak hanya mengamankan bisnisnya sendiri, Joe dan teman-temannya juga mengamankan bisnis yang berada di sekitarnya agar tak dijarah.
Diketahui, Santa Monica termasuk kota dengan situasi berbahaya di tengah gelombang protes membela George Floyd.
Penjarahan di Santa Monica termasuk paling banyak dan paling rusuh.