Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

20 Tentara India Tewas dalam Konflik Perbatasan dengan China, Ini Kata PM Narendra Modi

Konflik bermula ketika pasukan dua negara terlibat baku hantam dengan tongkat, pemukul, dan bambu di Ladakh, kawasan sengketa di Kashmir.

Diptendu Dutta / AFP
Seorang tentara China dan tentara India di perbatasan Nathu La, pegunungan Himalaya di antara kedua negara tersebut. Foto ini yang diambil sebelum konfrontasi terakhir. 

TRIBUNTERNATE.COM - Sebanyak 20 tentara India tewas dalam bentrokan dengan pasukan Tiongkok di Ladakh, wilayah Kashmir, daerah perbatasan yang disengketakan dua negara.

Perdana Menteri India, Narendra Modi, menyatakan kematian pasukannya tak akan sia-sia di tengah konflik perbatasan dengan China.

Konflik bermula ketika pasukan dua negara terlibat baku hantam dengan tongkat, pemukul, dan bambu di Ladakh, kawasan sengketa di Kashmir.

Kedua belah pihak bersikeras tidak ada yang menembakkan senjata dalam insiden yang berlangsung Senin waktu setempat itu (15/6/2020).

Wali Kota Mumbai India Ini Rela Kerja Shift Malam Kembali Jadi Suster di RS Demi Bantu Pasien Corona

Militer India menyatakan, 20 tentara mereka tewas dalam konflik perbatasan dengan China, termasuk perwira Resimen 16 Bihar, Kolonel Santosh Babu.

New Delhi menyatakan, pasukan Negeri "Panda" ada yang menjadi korban dalam konflik tersebut. Meski, tak disebutkan berapa jumlahnya.

Hanya, dilaporkan kantor berita ANI yang mengutip sumber, terdapat lebih dari 40 tentara yang tewas maupun terluka dalam insiden itu.

"Saya ingin memastikan kepada negara ini bahwa pengorbanan pasukan kita tidak akan sia-sia," jelas Modi dalam pidato yang disiarkan di televisi.

PM India dari Partai Bharatiya Janata itu menyatakan, persatuan dan integritas Negeri "Bollywood" adalah yang paling penting.

"India ingin damai. Namun kami siap untuk membalas jika saja mendapat provokasi," tegasnya seperti diwartakan AFP Rabu (17/6/2020).

Insiden baku hantam militer dua negara, yang menyebabkan puluhan serdadu tewas, menuai kemarahan di India dengan publik membakar bendera China.

Sementara Beijing melalui juru bicara kementerian luar negeri Zhao Lijian, menerangkan bahwa negaranya tak ingin konflik makin berlanjut.

Sekjen PBB Nyatakan Keprihatinan Soal Kantor Penghubung dengan Korsel yang Dihancurkan Korut

Meski begitu, dalam konferensi pers Zhao menyerang Delhi dengan menyebut prajuritnya diserang oleh tentara Negeri "Bollywood" yang secara ilegal memasuki wilayahnya.

"Hal ini menyebabkan konfrontasi fisik serius di antara kedua pihak, yang menyebabkan kematian dan cedera," ujar Zhao tanpa menjabarkan lebih lanjut.

Zhao menekankan Delhi agar menghormati perbatasan dengan tidak emmasukinya secara ilegal, tak memprovokasi atau melakukan aksi sepihak yang memperkeruh situasi.

Dia melanjutkan, perwakilan dua negara berusaha menyelesaikannya melalui perundingan. "Tentu, kami tak ingin melihat lebih banyak kekerasan," ujar dia.

Beijing kemudian menuturkan, Menteri Luar Negeri Wang Yi menelepon koleganya, Subrahmanyam Jaishankar, untuk mendinginkan situasi.

Dalam percakapan telepon tersebut, kedua menteri sepakat untuk "secara adil" menangani situasi di Lembah Galwan, dan memelihara perdamaian perbatasan.

Ini adalah konflik mematikan pertama yang dialami dua negara di wilayah sengketa Kashmir, sejak 45 tahun silam, dilaporkan BBC.

(Kompas.com/Ardi Priyatno Utomo)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Konflik Perbatasan dengan China, PM India Sebut Kematian Tentaranya Tak Akan Sia-sia"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved