Virus Corona
Ini Tanggapan WHO Soal Rusia Klaim Jadi Negara Pertama yang Ciptakan Vaksin Covid-19
Juru bicara WHO Tarik Jasarevic kepada awak media di Jenewa menerangkan, saat ini pihaknya tengah berkoordinasi dengan otoritas kesehatan Rusia.
Dia kemudian menerangkan posisi WHO adalah melakukan proses prakualifikasi tidak hanya untuk vaksin, melainkan juga bagi obat-obatan.
"Setiap perusahaan bakal mengajukan proses prakualifikasi dari WHO karena menjadi semacam cap kualitas," papar Jasarevic.
Untuk mendapatkan "stempel" ini, badan kesehatan di bawah PBB tersebut membutuhkan data efektivitas dan keselamatan yang dikumpulkan selama fase uji klinis.
Jasarevic melanjutkan, pihaknya mengakus enang karena di tengah pandemi virus corona, negara berlomba-lomba mendanai penelitian vaksin.
Meski begitu, dia memperingatkan meski cepat dalam mengembangkan dan memproduksi vaksin Covid-19, negara juga tidak boleh mengorbankan keselamatan.
Putin: Putriku Sudah Disuntik Vaksin Sputnik V
Presiden Rusia Vladimir Putin pada Selasa (11/8/2020) mengumumkan, negaranya telah menciptakan vaksin virus corona pertama.
• Dimulai Hari Ini, Berikut Deratan Tahapan Uji Klinis Tahap 3 Vaksin Virus Corona yang Harus Dilalui
• Jamin Bahan Baku Vaksin Covid-19 Halal, Erick Sebut Bio Farma Siap Produksi 250 Juta Dosis Per Tahun
Ia menerangkan, vaksin Covid-19 tersebut menawarkan "kekebalan berkelanjutan" terhadap virus corona.
"Pagi ini, untuk pertama kalinya di dunia, vaksin untuk melawan virus corona baru saja didaftarkan di Rusia," katanya dalam penggilan video dengan para menteri yang disiarkan televisi.
"Salah satu putriku sudah disuntik vaksin ini. Saya pikir ini membuatnya ikut serta dalam percobaan," ujar Putin dikutip dari AFP.
Rusia berusaha keras untuk segera mengembangkan vaksin virus corona, dan awal bulan ini berharap dapat memproduksinya secara massal dalam beberapa minggu ke depan.
Kemudian tahun depan, ditargetkan vaksin ini dapat diproduksi "beberapa juta" dosis per bulan.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) pekan lalu mendesak Rusia untuk mengikuti pedoman yang ditetapkan, dan "melalui semua tahap" yang diperlukan untuk mengembangkan vaksin yang aman.
"Ada praktik-praktik yang sudah baku dan ada pedomannya," kata Juru Bicara WHO Christian Lindmeier kepada wartawan di Jenewa.
"Vaksin apa pun... (atau obat-obatan) untuk tujuan ini, tentu saja, semua harus melalui berbagai percobaan dan tes sebelum dilisensikan untuk diluncurkan."