Tips Kesehatan
Perlukah Waspada Jika Siklus Menstruasi Pendek? Ini Penjelasan Ahli
Siklus menstruasi masih dianggap normal apabila jarak antarperiode haid berkisar antara 21 hari sampai 40 hari.
Di luar kondisi tersebut, siklus menstruasi pendek perlu mendapat perhatian ekstra.
Siklus menstruasi pendek yang perlu diwaspadai
• Merasa Nyeri saat Menstruasi? Coba 8 Resep Jus Ini untuk Redakan Rasa Nyeri
• Ini 7 Penyebab Menstruasi Terlambat, Bisa karena Stres hingga Idap Penyakit Kronis
Wanita yang mengalami menstruasi lebih dari dua kali dalam sebulan dan memiliki haid yang sakit atau berat sampai tiga bulan berturut-turut perlu berkonsultasi ke dokter.
Haid umumnya juga tidak normal apabila wanita mengalami pendarahan hebat dengan gejala munculnya gumpalan darah yang ukurannya seperempat bagian pembalut.
Menstruasi juga dikatakan tidak normal apabila pendarahan wanita sampai memerlukan ganti pembalut setiap jam karena tampungan darah sudah penuh.
Tak hanya siklus menstruasi pendek dan pendarahan tidak normal, wanita juga perlu berkonsultasi ke dokter apabila merasakan gejala:
- Sangat lemas sepanjang haid
- Nyeri atau pendarahan saat berhubungan seks
- Nyeri panggul
- Sesak napas
- Berat badan naik atau turun secara drastis
Siklus menstruasi pendek dan pendarahan tak normal dapat menyebabkan anemia atau darah rendah.
Selain itu, masalah kesehatan reproduksi wanita ini juga bisa jadi gejala suatu penyakit seperti endometriosis, masalah tiroid, atau fibroid uterus.
Jangan sepelekan masalah kesehatan reproduksi wanita ini.
Para wanita ada baiknya melakukan pemeriksaan panggul secara berkala.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Siklus Menstruasi Pendek, Kapan Perlu Waspada?"
Penulis : Mahardini Nur Afifah
Editor : Mahardini Nur Afifah