Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

UU Cipta Kerja

Kapolda Sebut Kelompok Anarko Provokasi Kericuhan saat Demo di Jakarta Tolak UU Cipta Kerja Hari Ini

Irjen Pol Nana Sudjana mengatakan bahwa terdapat lebih kurang 6.000 orang di kawasan Bundaran Patung Kuda Arjuna Wiwaha menjadi pusat aksi unjuk rasa

Editor: Sansul Sardi
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Aparat Kepolisian bersitegang dengan pendemo di kawasan Harmoni, Jakarta, Kamis (8/10/2020). Demonstrasi menolak UU Cipta Kerja berlangsung ricuh. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Kronologi bentrok

Massa tak dikenal terlibat bentrok dengan polisi di Gambir, Jakarta (13/10/2020).

Gas air mata mulai dilemparkan polisi saat massa anarkis mulai tidak mau diajak kompromi.

Saat lemparan batu pertama, polisi sempat mengajak kompromi selama 20 menit.

Namun, massa anarkis tetap melempari batu ke arah polisi yang berjaga di depan Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (13/10/2020).

Awalnya massa melempari batu pada pukul 15.45 WIB, saat massa FPI dan GNPF mulai membubarkan diri.

Polisi pun sempat mengajak kompromi lewat pengeras suara selama 20 menit lamanya.

Namun batu dan botol tetap dilemparkan ke arah polisi yang berjaga.

Lewat pengeras suara, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Heru Novianto meminta massa anarkis mundur.

"Bubar. Bubar semuanya."

"Saya peringatkan, aksi ini sudah selesai, jadi kalian bubar," ujar Heru lewat pengeras suara.

Namun, massa anarkis yang tidak memakai seragam FPI ataupun GNPF MUI, malah tidak membubarkan diri.

Walhasil, tembakan gas air mata dilemparkan oleh polisi sekira pukul 16.05 WIB.

Saat tembakan gas air mata dilemparkan, massa anarkis sempat tenang.

Massa berhasil dipukul mundur pukul 16.17 WIB ke arah Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved