Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

UU Cipta Kerja

Kapolda Sebut Kelompok Anarko Provokasi Kericuhan saat Demo di Jakarta Tolak UU Cipta Kerja Hari Ini

Irjen Pol Nana Sudjana mengatakan bahwa terdapat lebih kurang 6.000 orang di kawasan Bundaran Patung Kuda Arjuna Wiwaha menjadi pusat aksi unjuk rasa

Editor: Sansul Sardi
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Aparat Kepolisian bersitegang dengan pendemo di kawasan Harmoni, Jakarta, Kamis (8/10/2020). Demonstrasi menolak UU Cipta Kerja berlangsung ricuh. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Sebelumnya di sela pembubaran massa, sebuah batu terlempar ke arah Polisi.

Batu dilempar saat tameng polisi masih ditidurkan.

Massa Ormas Islam sudah bubar

Baca juga: 3 Petinggi KAMI Ditangkap, Fadli Zon: Malu Kita pada Dunia Masih Berani Menyebut Negara Demokrasi

Baca juga: PA 212 dkk Akan Demo Tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja Hari Ini, Polri Siap Kawal

Usai berorasi, massa pengunjuk rasa dari FPI dan GNPF MUI memutuskan membubarkan diri, Selasa (13/10/2020) pukul 15.30 WIB.

Mereka memutuskan pulang usai Salat Asar dilaksanakan secara berjamaah.

Saat orator mengajak massa pulang, tiba-tiba saja sebuah batu terlempar ke arah polisi yang berjaga di Jalan Medan Merdeka Barat, arah Balai Kota DKI Jakarta.

Sesaat polisi sempat terbengong saat melihat batu terlempar dari aksi yang berjalan damai itu.

Terlebih, tidak ada yang bersiap memegang tameng dan memakai rompi pelindung.

Walhasil, para aparat yang tadinya sempat bersantai, langsung memakai rompi dan memegang tameng.

Di mobil komando, seorang anggota FPI mengingatkan bahwa aksi sudah selesai dan massa harus membubarkan diri dengan damai.

"Aksi ini damai dan sudah selesai. Kami harapkan semua bubar," ujar orator demo.

Namun demikian, saat para massa FPI bubar, sekelompok bocah memakai pakaian bebas terlihat berkerumun di tengah massa aksi.

Lemparan batu bertubi-tubi dilakukan oleh massa yang tidak memakai seragam FPI.

Polisi pun mengingatkan dari pengeras suara bahwa mereka tidak akan membalas.

"Kami tidak akan membalas. Kami harap kalian bubar. Aksi sudah selesai," ujar polisi dari pengeras suara.

Massa FPI pun bubar sekira 15 menit kemudian.

Tinggal sekelompok bocah berpakaian bebas memenuhi patung Arjuna Wiwaha.

Mereka bernyanyi-nanyi dan enggan meninggalkan Patung Arjuna Wiwaha.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kapolda: Kelompok Anarko yang Provokasi Kericuhan dan Lempari Batu ke Polisi

Editor: Malvyandie Haryadi

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved