Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Virus Corona

Kandidat Vaksin Corona AstraZeneca Diklaim 90 Persen Efektif, Ini Bedanya dengan Vaksin Moderna

Kandidat vaksin Covid-19 tersebut dilaporkan berhasil mencegah infeksi virus corona terhadap 70 persen sukarelawan dalam uji coba tahap akhir.

Editor: Sansul Sardi
HANDOUT / RUSSIAN DIRECT INVESTMENT FUND / AFP
Ilustrasi vaksin - Foto yang diambil pada 6 Agustus 2020 dan disediakan oleh Dana Investasi Langsung Rusia ini memperlihatkan vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Institut Penelitian Epidemiologi dan Mikrobiologi Gamaleya. 

Selain itu, pembuat obat AS lainnya, Moderna Inc, mengatakan kandidat vaksin mRNA milik mereka memberikan perlindungan kuat, menurut data awal dari uji coba tahap akhir perusahaan.

Moderna bahkan mengatakan vaksin eksperimental mRNA-1273 tampaknya 94,5 persen efektif – ini berarti melebihi vaksin Pfizer yang 90 persen efektif dan Sputnik V. 

Namun, hasil akhir uji coba vaksin Covid-19 dari kolaborasi Pfizer dan BioNTech menunjukkan tingkat keberhasilan 95 persen.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), saat ini ada lebih dari 150 vaksin Covid-19 yang sedang dikembangkan, dengan sekitar 44 kandidat dalam uji klinis dan 11 menjalani pengujian tahap akhir.

Hingga saat ini ada empat vaksin yang telah menyatakan efektif di atas 90 persen. Berikut perbedaannya: 

Vaksin Covid-19 Pfizer

Awal November lalu, Pfizer dan BioNTech menjadi perusahaan farmasi pertama yang merilis data awal uji klinis tahap akhir vaksin virus corona.

Mereka mengungkap data awal yang menunjukkan, bahwa kandidat vaksin yang mereka buat efektif 90 persen melawan Covid-19.

Dalam data awal uji klinis fase 3 yang disebut analisis interim tersebut, terdapat 94 kasus positif Covid-19 di antara 43.000 partisipan uji coba.

Tim ahli menemukan bahwa kurang dari delapan orang atau 10 persen kasus positif terdapat pada kelompok partisipan yang mendapatkan dua dosis vaksinnya.

Melansir laporan Daily Mail, seorang relawan mengatakan dirinya mengalami sakit kepala, demam, dan nyeri di sekujur tubuhnya setelah dosis pertama disuntikan dan menjadi lebih parah setelah suntikan kedua.

Seorang relawan lainnya, berusia 44 tahun mengatakan suntikan vaksin itu membuatnya merasa seperti sedang mabuk berat. Namun, gejalanya cepat hilang.

Perlu diketahui, bahwa semua relawan yang ikut serta tidak mengetahui apakah mereka menerima vaksin atau plasebo.

Kemudian, dua hari lalu (18/22), Pfizer dan BioNTech mengungkap hasil akhir uji coba vaksin Covid-19 yang menunjukkan tingkat keberhasilan 95 persen.

Uji coba fase 3 melibatkan 43.000 responden. Setiap responden akan diberi suntikan, antara vaksin atau plasebo.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved