Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Virus Corona

Kandidat Vaksin Corona AstraZeneca Diklaim 90 Persen Efektif, Ini Bedanya dengan Vaksin Moderna

Kandidat vaksin Covid-19 tersebut dilaporkan berhasil mencegah infeksi virus corona terhadap 70 persen sukarelawan dalam uji coba tahap akhir.

Editor: Sansul Sardi
HANDOUT / RUSSIAN DIRECT INVESTMENT FUND / AFP
Ilustrasi vaksin - Foto yang diambil pada 6 Agustus 2020 dan disediakan oleh Dana Investasi Langsung Rusia ini memperlihatkan vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Institut Penelitian Epidemiologi dan Mikrobiologi Gamaleya. 

Dalam kurun waktu tertentu, peneliti akan meninjau berapa banyak relawan yang sakit. Jika orang sakit yang mendapat suntikan vaksin lebih sedikit dibanding plasebo, artinya vaksin tersebut efektif.

Pfizer mengatakan, dari 43.000 relawan yang terlibat, ada 170 kasus Covid-19. Dari 170 kasus ini, hanya 8 orang yang sebelumnya disuntik dengan vaksin sungguhan yang dinamai BNT162b2. Sementara 162 orang disuntik plasebo.

Karena jumlah kasus Covid-19 yang disuntik vaksin BNT162b2 lebih sedikit, artinya tingkat efektivitas vaksin lebih besar dan mencapai 95 persen.

Baca juga: Wali Kota Cirebon Nasrudin Azis Positif Covid-19, Kini Isolasi Mandiri di Rumah Dinas

Baca juga: Ketum Partai NasDem Surya Paloh Positif Covid-19, Sempat Dikabarkan DBD, Begini Kondisinya

Dari 10 orang yang mengidap Covid-19 parah, satu orang sudah mendapat vaksin.

"Datanya sangat kuat," kata Ian Jones, profesor virologi di University of Reading, Inggris.

Seperti yang diberitakan Kompas.com sebelumnya, Pfizer dan BioNTech memakai teknologi terbaru berbasis versi sintetis molekul virus SARS-Cov-2 yang disebut “messenger RNA“ atau disingkat mRNA.

Sejauh ini belum ada vaksin berbasis teknologi ini yang diberi izin resmi. Vaksin yang diproduksi dengan teknologi terbaru ini ibaratnya meretas sel tubuh manusia, dan secara efektif merekayasanya menjadi "pabrik pembuat vaksin".

Keunggulan lain teknologi ini adalah produksi vaksinnya jauh lebih cepat, dibanding teknologi pembuat vaksin konvensional.

Vaksin Covid-19 Sputnik V

Menyusul Pfizer dan BioNTech, data awal vaksin Covid-19 Sputnik V dari Rusia menunjukkan 92 persen efektif melawan virus corona SARS-CoV-2.

Menurut Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF), hasil sementara vaksin Sputnik V itu berdasar data 16.000 peserta uji coba pertama yang menerima suntikan vaksin dosis kedua.

"Berdasarkan data, vaksin kami menunjukkan hasil sangat efektif (melawan Covid-19)," kata kepala RDIF Kirill Dmitriev pada Rabu (11/11/2020).

Uji klinis vaksin fase 3 yang dikembangkan oleh Gamaleya Institute dilakukan di 29 klinik di seluruh Moskow dan rencananya akan melibatkan 40.000 sukarelawan. Seperempat relawan (10.000 orang) akan mendapat suntikan plasebo.

RDIF mengatakan, hingga 11 November tidak ada efek samping serius yang dilaporkan selama uji coba Sputnik V fase 3.

Beberapa relawan mengalami efek samping ringan jangka pendek seperti rasa sakit di tempat suntikan, sindrom mirip flu termasuk demam, kelemahan, kelelahan, dan sakit kepala.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved