Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Kasus Kerumunan Rizieq Shihab, Mahfud MD dan Ridwan Kamil Adu Balas Cuitan di Twitter

Adu balas cuitan di Twitter terjadi antara Menkopolhukam Mahfud MD dan Gubernur Jabar Ridwan Kamil terkait kasus kerumunan Rizieq Shihab.

Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (19/2/2020). 

TRIBUNTERNATE.COM - Adu balas cuitan di Twitter terjadi antara Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD dan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil pada Rabu (16/12/2020) malam.

Diketahui, 'perang' cuitan tersebut terjadi karena Mahfud MD dan Ridwan Kamil mempunyai pandangan yang berbeda mengenai kasus pelanggaran protokol kesehatan pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.

Awal Mula

Silang sengkarut ini berawal dari pendapat Kang Emil, sapaan karib Ridwan Kamil, usai dimintai keterangan di Mapolda Jawa Barat dalam kasus pelanggaran protokol kesehatan Rizieq di Megamendung, Bogor, Jawa Barat.

Ia beranggapan bahwa pernyataan Mahfud MD menjadi awal dari rentetan kekisruhan Rizieq.

Tepatnya, ketika Mahfud mengumumkan kepulangan Rizieq ke Tanah Air pada 5 November 2020.

Pengumuman ini dilakukan Mahfud melalui kanal Youtube Kemenko Polhukam RI, empat hari menjelang kepulangan Rizieq yang disambut ribuan simpatisannya di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten pada 9 November 2020.

"Izinkan saya beropini secara pribadi terhadap rentetan acara hari ini. Pertama, menurut saya, semua kekisruhan yang berlarut-larut ini dimulai sejak adanya statement dari Pak Mahfud yang mengatakan penjemputan HRS itu diizinkan," kata Emil seusai dimintai keterangan di Mapolda Jawa Barat, Rabu (16/12/2020).

Baca juga: Hotman Paris Tolak Tawaran Jadi Pengacara Rizieq Shihab: Saya Terlalu Sibuk untuk Perkara Bisnis

Baca juga: Catat! Keluar Masuk Jakarta Wajib Bawa Hasil Rapid Test Antigen, Berlaku Mulai 18 Desember

Baca juga: Penampakan 6 Uang Lama yang Hangus Tahun Depan, Tukarkan Sebelum 28 Desember 2020

"Di situlah menjadi tafsir dari ribuan orang yang datang ke bandara selama tertib dan damai boleh, maka terjadi kerumunan luar biasa sehingga ada tafsir ini seolah ada diskresi dari Pak Mahfud kepada PSBB di Jakarta dan PSBB di Jabar dan lain sebagainya," tambah Emil.

Emil menganggap, seharusnya pemeriksaan tidak hanya menyasar dirinya dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, melainkan juga Mahfud semestinya diperiksa.

Tak tanggung-tanggung, Emil bahkan meminta Mahfud bertanggung jawab atas semua kekisruhan Rizieq.

"Jadi beliau juga harus bertanggung jawab, tak hanya kami-kami kepala daerah yang dimintai klarifikasi ya. Jadi semua punya peran yang perlu diklarifikasi," ucap Emil.

Pembelaan Mahfud

Opini Emil ini memantik Mahfud untuk angkat bicara.

Ia pun membubuhkan cuitan melalui akun Twitter-nya, @mohmahfudmd pada Rabu (16/12/2020) malam.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved