5 Fakta Seputar Kabar Jokowi Reshuffle Kabinet pada Rabu Pon: 9 Kali Diusulkan hingga Tanggapan KSP
Saat ini, Jokowi diisukan menggelar reshuffle kabinet pada Rabu, 23 Desember 2020 di mana hari tersebut merupakan hari Rabu Pon menurut kalender Jawa.
Adapun pengumuman susunan menteri Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024 berlangsung pada Rabu Legi (23/10/2019).
Baca juga: Isu Reshuffle Kabinet, Politikus PKB Sebut Ada Beberapa Orang Muda yang akan Diangkat Jadi Menteri
Baca juga: Video 50 Ribu Paket Bansos Bertuliskan Logo Kemensos RI Viral, Penyelidikan Polisi: Paket Gagal Jual
3. MENCARI WAKTU YANG TEPAT
Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia (UAI), Ujang Komarudin menyebut, Jokowi sedang melihat waktu yang tepat.
"Soal kepercayaan Jawa. Dia tidak hanya Rabu, tapi Rabu nya Pon. Biasanya orang Jawa seperti itu, sangat kental ke-Jawaannya. Mengikuti penanggalan Jawa. Yang dianggap menurutnya hari yang baik," ujarnya kepada Tribun Network, Sabtu (19/12/2020).
Ujang berpandangan bisa saja ada pergeseran di antar kementerian, tanpa mengurangi 'jatah' partai politik.
Menurut dia, berdasarkan hasil survei Indonesia Political Review, ada beberapa pos kementerian yang kinerjanya kurang baik.
"Terkait kinerja berdasarkan hasil survei kami, ada Kemensos, Kementerian Agama, Kemenkumham, Kemendikbud, dan Kemenparekraf, dan Kemenaker yang dianggap banyak terkena PHK," ucapnya.
Yang pasti, kata Ujang, pos Menteri harus diisi oleh sosok yang berintegritas, memiliki keahlian di bidangnya, dan memiliki penerimaan dari elite politik dan masyarakat.
"Kriteria itu yang penting, untuk setidaknya dua kursi menteri yang saat ini kosong," imbuh Ujang.

4. SEMBILAN KALI DIUSULKAN SEPANJANG 2020
Dalam catatan Tribunnews.com, sepanjang tahun 2020, sudah sembilan kali isu reshuffle kabinet ini mencuat ke permukaan dan selalu ditanggapi Presiden Jokowi atau pihak istana.
Berikut rangkumannya:
1). Januari 2020
Isu reshuffle kabinet mengemuka di awal tahun 2020 menjelang 100 hari pemerintahan Jokowi-Ma'ruf.
Pengamat Politik, Ubaidillah Badrun menanggapi 100 hari kerja Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.