Vaksinasi Dimulai Pekan Depan, Ini Penjelasan BPOM tentang Keamanan Vaksin Covid-19 Sinovac
Di Indonesia sendiri, pemerintah memastikan akan mulai melakukan proses vaksinasi Covid-19 pada Rabu, 13 Januari 2021.
Hal itu agar dapat memberikan pelayanan penyuntikan vaksin.
"Pastikan semua layanan kesehatan sudah terdaftar di BPJS, aplikasi P-care itu ya. Karena kalau tidak terdaftar, maka faskes tidak dapat memberikan pelayanan vaksinasi Covid-19," tambahnya.
Kata BPOM soal tingkat keamanan vaksin Covid-19
Setelah memastikan akan memulai vaksinasi pada Rabu pekan depan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) akhirnya mengumumkan perkembangan terkait vaksin Covid-19 Sinovac.
Pada pengumuman yang dirilis, Kepala BPOM Penny Lukito mengatakan, pihaknya telah menerbitkan sertifikat lot release pada 1,2 juta vaksin Sinovac.
"Badan POM telah menerbitkan sertifikat lot release terhadap 1,2 juta vaksin CoronaVac yang datang pada tanggal 6 Desember 2020," kata Penny pada Selasa (5/1/2021), masih dikutip dari Kompas.com.
Ia mengatakan, pengujian untuk lot release tersebut dilakukan di Laboratorium Pusat Pengembangan Pengujian Obat dan Makanan Nasional.
Lebih lanjut, Penny menjelaskan lot release merupakan salah satu syarat yang digunakan untuk memastikan kualitas vaksin.
"Lot release merupakan persyaratan dari World Health Organization (WHO)."

Baca juga: PP Kebiri Kimia Diteken Jokowi, Komnas HAM Ungkap Pandangannya: Tidak Sejalan dengan Prinsip HAM
"Berupa proses evaluasi yang dilakukan oleh Otoritas Obat setiap negara terhadap hasil uji dan/atau review dokumen mutu lot/batch suatu produk vaksin untuk menjamin mutu setiap lot/batch vaksin tersebut," jelasnya.
Di samping itu, Penny menambahkan BPOM telah mengevaluasi data hasil uji pre klinik dan uji klinik fase 1 dan fase 2.
Hal ini digunakan untuk menilai keamanan dan respon imun yang dihasilkan dari penggunaan vaksin.
Saat ini, BPOM masih menunggu penyelesaian analisis data uji klinik fase 3.
Data tersebut digunakan untuk mengonfirmasi khasiat atau efikasi vaksin CoronaVac.
"Data-data tersebut diperlukan dalam rangka penerbitan Persetujuan Penggunaan Darurat/Emergency Use Authorization (EUA)," ujarnya.
(Tribunnews.com/Maliana, Kompas.com/Irfan Kamil/Nicholas Ryan Aditya)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Vaksinasi Pertama di Indonesia Dimulai Rabu 13 Januari, Bagaimana Tingkat Keamanannya? Ini Kata BPOM