Pengamat Penerbangan Sebut Keselamatan Korelasinya dengan Perawatan, Bukan Usia Pesawat
Pengamat Penerbangan Alvin Lie menegaskan bahwa faktor keselamatan penerbangan tergantung pada kedisiplinan maskapai dalam merawat pesawat.
TRIBUNTERNATE.COM - Seusai terjadinya insiden pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang jatuh di wilayah perairan Kepulauan Seribu pada Sabtu (9/1/2021) kemarin, muncul banyak pertanyaan mengenai usia pesawat tersebut.
Terkait hal ini, pengamat penerbangan Alvin Lie menegaskan bahwa faktor keselamatan penerbangan tergantung pada kedisiplinan maskapai dalam merawat pesawat.
Diketahui, pesawat Sriwijaya Air yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu merupakan pesawat tipe Boeing 737-500 yang telah berusia 26,7 tahun.
Pesawat ini diproduksi tahun 1994 dan bergabung ke Sriwijaya Air sejak tahun 2012.
Baca juga: Kisah Pilu Yaman Zai, Istri dan Tiga Anaknya Jadi Penumpang Pesawat Sriwijaya Air SJ182
Baca juga: Titik Lokasi Diduga Tempat Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ182 Ditemukan
Baca juga: Duka Cita Tokoh Politik atas Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ182, Fadli Zon hingga Fahri Hamzah
Baca juga: Presiden Joko Widodo Sampaikan Duka Cita atas Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ182
Baca juga: Kepala KNKT: Pesawat Boeing 737-500 Sriwijaya Air SJ182 Sudah Berusia Sekitar 25-26 Tahun
"Keselamatan, korelasinya dengan kedisiplinan merawat pesawat. Kalau pesawat itu disiplin dirawat, sesuai dengan manualnya," ujar Alvin, kepada Tribunnews, Minggu (10/1/2021) siang.
Alvin menekankan, usia pesawat tidak menjadi masalah karena jika perawatan dan pemeriksaan telah dilakukan dan memperoleh sertifikasi, maka berapa pun usia pesawat tidak menjadi faktor laik terbang.
"Setiap siklus itu dilakukan perawatan, kemudian juga dilakukan pemeriksaan, sertifikasi, pesawat itu mau usia 20, 30, 50 tahun pun tetap memenuhi syarat," jelas Alvin.
Menurutnya, pesawat itu tidak akan memperoleh sertifikasi dan asuransi jika tidak memenuhi persyaratan yang ditentukan.
"Kalau tidak memenuhi syarat, tentunya tidak akan disertifikasi oleh otoritas setempat. Dan kalau tidak memenuhi syarat, asuransi juga tidak mau meng-cover pesawat tersebut," tegas Alvin.
Ia kembali menegaskan bahwa usia pesawat tidak memiliki kaitan deng faktor keselamatan penerbangan.
"Jadi saya jelaskan supaya tidak ada lagi pertanyaan soal usia pesawat, usia pesawat tidak ada kaitannya dengan safety," pungkas Alvin Lie.
Kepala KNKT Sebut Usia Pesawat Sriwijaya Air SJ182 Sekitar 25-26 Tahun
Pesawat Boeing 737-500 Sriwijaya Air yang jatuh di Kepulauan Seribu, Jakarta pada Sabtu (9/1/2021) kemarin sudah berumur 26,7 tahun.
Pesawat ini diproduksi Boeing tahun 1994 dan bergabung di jajaran armada Sriwijaya Air sejak 2012.
Pesawat dengan call sign SJY182 ini tiba-tiba hilang kontak saat baru saja lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, menuju Pontianak, di atas perairan Pulau Seribu, Jakarta, Sabtu (9/1/2021) siang.
Kepala Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Suryanto mengatakan pesawat jenis Boeing B737-500 tersebut sudah beroperasi sejak tahun 1994.
