Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Gempa di Sulawesi Barat

UPDATE Gempa Sulbar: Waspada! BMKG Ingatkan Gempa Susulan Berpotensi Tsunami

BMKG memberikan peringatan terkait adanya gempa susulan yang berpotensi tsunami di Sulawesi Barat.

Instagram/infobmkg
Konferensi Pers Badan Meteorologi dan Geofisika mengenai Gempa Bumi Magnitudo 6.2 di Sulawesi Barat dan Potensi Bencana Hidrometrologi, pada Jumat (15/1/2021) disiarkan melalui akun Instagram @infobmkg 

TRIBUNTERNATE.COM - Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) memberikan peringatan dini terkait adanya gempa susulan yang berpotensi Tsunami.

Hal ini diungkapkan oleh Kepala BMKG Dwikorita Karnawati pada Jumat (15/1/2021) melalui akun Instagram @infobmkg.

Ia menjelaskan ada beberapa syarat untuk ada gempa yang berpotensi tsunami.

Dirinya mengatakan jika nantinya gempa susulan berkekuatan lebih besar dan berada di lokasi yang sama serta menyebabkan longsoran di dasar laut, maka akan meningakibatkan adanya potensi tsunami. 

Menurutnya, gelombang tsunami itu bisa datang dengan cepat, hanya dalam kisaran 2-3 menit, seperti yang pernah terjadi di Palu, Sulawesi Tengah pada 2018.

"Potensi tsunami ada kemungkinan, kalau terjadi gempa susulan yang dikhawatirkan dapat memicu tsunami akibat longsor ke laut ataupun tsunami akibat gempa itu," ujar Dwikorita.

Selain itu, ia juga memberikan beberapa imbauan kepada masyarakat di Sulawesi Barat untuk menjauhi bangunan yang mudah roboh. 

Baca juga: Gempa Susulan di Sulawesi Barat, Menteri Sosial RI Tri Rismaharini Ikut Rasakan Getarannya

Baca juga: Polisi Masih Selidiki Video Viral Bantuan Gempa Majene yang Diduga Dijarah Warga

Hal ini disebabkan oleh adanya potensi gempa susulan yang dapat terjadi kapan saja.

"Jadi berikutnya tidak hanya sebatas kewaspadaan terhadap kemungkinan gempa susulan, tetapi kemungkinan terjadinya yang perlu disampaikan, meskipun kita tetap harus tenang namun tetap waspada," kata Dwikorita.

Selain itu, dia juga mengimbau masyarakat yang tinggal di sekitar pantai untuk segera menyingkir, jika merasakan guncangan gempa berikutnya.

Sebagai langkah antisipasi, Kepala BMKG ini menyebut perlu adanya persiapan tempat dan jalur evakuasi sementara, yang bisa digunakan oleh masyarakat.

Ia juga mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada, karena bencana tersebut terjadi dalam waktu yang cepat dan singkat.

"Jangan menungu peringatan dini tsunami, sebab tsunami bisa terjadi dengan cepat dan singkat," imbaunya.

Jalur Darat Majene-Mamuju Sudah Pulih

Dikutip TribunTernate.com dari Kompas.com, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan jalur darat yang menghubungkan Kabupaten Majene dan Mamuju sudah pulih dan dapat dilalui kendaraan sejak Sabtu (16/1/2021) sore. 

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati, mengimbau masyarakat yang tinggal di perbukitan dengan tebing curam untuk waspada terhadap longsoran dan reruntuhan batu.

Selain itu bagi yang tinggal di kawasan pantai atau pesisir diminta untuk selalu waspada.

Seperti yang imbauan dari Kepala BMKG, dirinya juga mengimbau kepada masyarakat untuk segera menjauhi pantai apabila merasakan adanya gempa susulan.

Selain itu, ia juga mengingatkan kepada masyarakat agar selalu mengecek kebenaran informasi dengan sumber yang resmi dan jelas.

"Masyarakat diminta untuk dapat mengikuti informasi resmi dan tidak mudah percaya dengan segala informasi yang belum jelas sumbernya," kata Raditya.

Lebih lanjut, ia juga meminta masyarakat untuk tidak percaya berita bohong atau hoaks. 

Baca juga: Anak Perempuan Terjebak Reruntuhan Bangunan Gempa Mamuju, Suaranya Bergetar Saat Minta Tolong

Baca juga: Gempa Bumi Magnitudo 6.2 Sulawesi Barat: 42 Orang Meninggal Dunia, Sebagian Besar Ada di Mamuju

Data Terbaru Korban Meninggal Gempa Sulbar

Sementara itu, perkembangan informasi terbaru tentang jumlah korban meninggal akibat gempa yang terjadi di Sulawesi Barat adalah sebanyak 56 orang. 

Dikutip dari Tribunnews.com, informasi ini disampaikan oleh Pusat Pengendali Operasi BNPB yang diperbarui hingga Sabtu, 16 Januari 2021 pukul 20.00 WIB.

Tercatat sebanyak 47 orang meninggal dunia di Kabupaten Mamuju, sedangkan sebanyak 9 orang di Kabupaten Majene.

"Rinciannya 47 orang meninggal dunia di Kabupaten Mamuju dan sembilan orang di Kabupaten Majane," ungkap Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati melalui keterangan tertulis, Minggu (17/1/2021).

Selain itu, terdapat 637 korban luka di Kabupaten Majene dengan rincian antara lain 12 orang luka berat, 200 orang luka sedang dan 425 orang luka ringan.

Sedangkan di Kabupaten Mamuju terdapat 189 orang mengalami luka berat atau rawat inap.

(TribunTernate.com/Qonitah Rohmadiena)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved