Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

PPKM Dinilai Tak Efektif, IDI Sarankan PSBB Super Ketat: Kalau Nggak Gitu Masyarakat Nggak Disiplin

Wakil Ketua Umum PB IDI, Slamet Budiarto, menyarankan pemerintah untuk memberlakukan PSBB secara ketat mengingat PPKM tidak terlalu efektif.

tribun-video.com/Radif
ILUSTRASI - Suasana Lockdown di Kota Tegal. 

TRIBUNTERNATE.COM - Pandemi virus corona penyebab penyakit Covid-19 di Indonesia masih belum terkendali.

Bahkan, angka kasus harian positif Covid-19 belum menunjukkan penurunan.

Padahal, kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKKM) telah diperpanjang hingga 8 Februari mendatang.

Untuk itu, Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Slamet Budiarto menyarankan, sebaiknya pemerintah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) secara ketat.

Menurut Slamet, tidak pilihan untuk pemerintah dalam mengendalikan pandemi Covid-19 di Indonesia, meski berdampak secara ekonomi.

"PSBB super ketat, bahasa kasarnya lockdown, cuma memang ekonominya bisa jatuh. Tapi. kalau enggak begitu masyarakat enggak dispilin. Vaksin belum ada," ujarnya saat dihubungi Tribunnews.com, Senin (1/2/2021).

Baca juga: Pandemi Covid-19 Belum Berakhir, Ini Penjelasan Prof. Zubairi Djoerban tentang Pentingnya Masker

Baca juga: Kudeta Militer di Myanmar: Amerika Serikat Beri Kecaman, Australia Minta Aung San Suu Kyi Dibebaskan

Baca juga: Wakil Wali Kota Depok Positif Covid-19 setelah Disuntik Vaksin, Ini Kata Satgas Covid-19

Baca juga: Waspadai 3 Hoaks WhatsApp, Tawaran Internet Gratis hingga Status Resmi WhatsApp Curi Data Rekening

PB IDI menilai, langkah tersebut perlu dipertimbangaan lebih jauh oleh Presiden Joko Widodo agar lebih mementingkan kesehatan masyarakat.

Dengan pembatasan mobilitas masyarakat yang sangat ketat, angka kasus positif Covid-19 diharapkan dapat menurun.

"Yang penting ini pembatasan mobilitasi masyarakat. Ekonomi akan jatuh tapi kesehatan masyarakat terselematkan dan kematian akan berkurang," ungkap Slamet.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengakui pelaksanaan PPKM belum mampu menekan laju penularan Covid-19.

Hal itu disebabkan oleh implementasi kebijakan yang belum dilaksanakan secara konsisten.

"Yang kedua menurut saya hati-hati ini turun, ekonomi turun, ada PPKM ekonomi turun. Sebetulnya enggak apa-apa (ekonomi turun). Asal Covid-nya juga turun. Tapi ini kan enggak," terang Jokowi, melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (31/1/2021) kemarin.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jokowi Nilai PPKM Tak Efektif, IDI Sarankan Pemerintah Terapkan PSBB Ketat
Penulis: Rina Ayu Panca Rini

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved