Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Sering Kritik soal Covid-19, Dokter Tirta & Orang Tuanya Kerap Dapat Teror hingga Ancaman Pembunuhan

Dokter Tirta mengaku, dirinya dan orang tuanya kerap mendapat ancaman teror karena ia sering menyuarakan kritik soal Covid-19.

Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Dokter Tirta Mandira Hudhi 

Ia mengatakan, tidak perlu jauh-jauh membahas permasalahan vaksin.

Menurutnya, swab PCR dan swab antigen berdasarkan epidemiologi, seharusnya digunakan untuk tracing.

"Kita nggak usah jauh-jauh bahas vaksin, soal swab PCR sama swab antigen itu harusnya berdasarkan epidemiologi itu untuk tracing," ujar Dokter Tirta.

Ia mengatakan, jika seseorang diketahui positif Covid-19, maka sebanyak 30 orang yang memiliki kontak dekat dengan orang tersebut, harus dilakukan tes swab Antigen.

"Jadi misal ini Mbak Rosi, amit-amit, kena Covid, berarti 30 sekitarnya ini kena antigen harusnya," ujar alumni Universitas Gadjah Mada ini.

Tegaskan Vaksinasi Covid-19 Aman, Dokter Tirta: Nggak Bengkak, Nggak Pingsan, Masih Hidup

Update Kasus Bansos Covid-19: KPK Perpanjang Masa Penahanan Juliari Batubara selama 30 Hari

Akan tetapi, menurutnya, yang terjadi di Indonesia tidaklah demikian.

Pria yang lulus dari Fakultas Kedokteran pada 2013 ini, menyatakan bahwa yang terjadi kesalahan tracing di Indonesia, lantaran swab antigen malah digunakan sebagai syarat perjalanan dan syarat masuk kantor.

"Nah yang terjadi di Indonesia, swab antigen itu sebagai apa? Syarat perjalanan, syarat masuk kantor," lanjutnya.

Dokter Tirta menegaskan, ia telah menyampaikan persoalan ini berulang kali. 

Ia mengatakan bahwa untuk orang positif Covid-19 tanpa gejala, cukup melakukan isolasi mandiri selama 14 hari.

"Padahal saya udah bilang, saya udah bilang berkali-kali. Untuk orang Covid yang tidak bergejala itu cukup isoman 14 hari," terangnya.

Ia menyebutkan, setelah 14 hari, virus akan kehilangkan kemampuan menginfeksi.

"Setelah 14 hari, kemampuan infeksi virus tidak ada," terangnya.

Ia juga menambahkan, orang tersebut masih bisa terdekteksi positif karena ada virus mati di hidung dan di laring.

Sang host, Rosi, menanyakan apakah Dokter Tirta menyetujui pernyataan Menteri Kesehatan (Menkes) yang baru, Budi Gunadi Sadikin, yang juga mengatakan hal yang serupa dengan pernyataan Dokter Tirta.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved