Badan Meteorologi Jepang: Gempa Magnitudo 7.1 di Fukushima adalah Gempa Susulan 10 Tahun Lalu
Badan Meteorologi Jepang mengatakan, gempa yang terjadi kemarin malam sebagai gempa susulan dari gempa 10 tahun lalu.
Tidak Ada Kerusakan di Pembangkit Nuklir

Baca juga: Sesar Lembang di Jawa Barat Masih Aktif, Daryono BMKG: Tak Seorang pun Tahu Kapan Gempa Kuat Terjadi
Dikutip dari CNN, Perdana Menteri Jepang, Yoshide Suga meyakinkan publik bahwa setelah gempa pada Sabtu kemarin, 'tidak ada kelainan' telah dilaporkan di salah satu pembangkit nuklir.
Berbicara kepada wartawan dari kantornya pada Minggu (14/2/2021) pagi, Suga mengatakan, meski kerusakan masih dalam penilaian, tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.
Namun, ia meminta warga di daerah yang terkena dampak untuk tetap tinggal di dalam rumah dan bersiap menghadapi gempa susulan.
Gempa tersebut memicu tanah longsor yang tumpah ke Jalan Tol Joban, jalan raya utama yang membentang di sepanjang pantai timur Jepang.
Tanggul di sepanjang jalan runtuh, menutupi jalan dan mengubur pagar pembatas dalam lumpur, NHK melaporkan.
Ada bagian dari jalan tol terangkat sekitar 32 kaki (10 meter), kata polisi di Prefektur Miyagi, menurut NHK.
Sekitar 830.000 rumah tangga di wilayah Kanto, yang mencakup Tokyo, dan sekitar 90.000 rumah tangga di wilayah Tohoku tak berlistrik setelah gempa.
100 Orang Dilaporkan Terluka

Sementara itu, pemerintah saat ini tengah bergegas untuk mengumpulkan informasi setelah gempa besar mengguncang Jepang.
Dikutip dari Kyodo News, sebanyak 100 orang dilaporkan terluka dan menyebabkan pemadaman listrik yang meluas.
Menurut penghitungan Kyodo News, lebih dari 100 orang terluka di Miyagi, Fukushima dan beberapa prefektur lainnya.
Anggota kabinet bertemu di Minggu pagi hari ini, dan diberi informasi tentang tingkat kerusakan yang disebabkan oleh gempa.
Perdana Menteri Yoshihide Suga mengatakan pada pertemuan tersebut, pemerintah telah menerima laporan tentang banyak korban luka tetapi tidak ada korban jiwa.
Sebanyak 64 pusat evakuasi telah didirikan di Fukushima dan sekitar 200 orang berlindung, menurut pemerintah prefektur Fukushima.