Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Gempa Bumi Jepang

Gempa Bumi Magnitudo 7.3 di Jepang, Otoritas Setempat Awasi Ketat Reaktor Nuklir di Fukushima

Episenter gempa tercatat berada di lepas pantai Fukushima, dekat tiga reaktor nuklir yang bocor akibat gempa bumi dan tsunami hampir satu dekade lalu.

KYODO NEWS/HIRONORI ASAKAWA via AP PHOTO
Akses jalan tol terputus akibat longsor buntut dari gempa bumi di kota Soma, prefektur Fukushima, Jepang timur, pada Minggu (14/2/2021). Gempa Jepang ini berkekuatan 7,3 magnitudo. 

TRIBUNTERNATE.COM - Gempa kuat mengguncang area yang cukup luas di Jepang pada Sabtu (13/2/2021) malam.

Episenter gempa tercatat berada di lepas pantai Fukushima, dekat tiga reaktor nuklir yang bocor akibat gempa bumi dan tsunami hampir satu dekade yang lalu.

Pada Minggu (14/2/2021) pagi, Perdana Menteri (PM) Jepang Yoshihide Suga mengatakan tidak ada laporan korban jiwa.

Namun, lebih dari 100 orang dilaporkan terluka, menurut jaringan radio Jepang, NHK.

Dikutip TribunTernate.com dari laman New York Times, hampir satu juta rumah tangga di seluruh wilayah Fukushima mengalami listrik padam akibat gempa tersebut.

Jalanan ditutup dan layanan kereta api dihentikan sementara.

Sementara sejumlah gempa susulan terjadi, ada tanah longsor yang memotong jalan arteri utama di Prefektur Fukushima.

Baca juga: Badan Meteorologi Jepang: Gempa Magnitudo 7.1 di Fukushima adalah Gempa Susulan 10 Tahun Lalu

Badan meteorologi Jepang melaporkan pemutakhiran, gempa itu bermagnitudo 7.3, sebelumnya gempa tercatat dengan magnitudo 7.1.

Meski begitu, badan meteorologi Jepang mengatakan gempa tidak berpotensi tsunami.

Gempa ini terjadi kurang dari satu bulan sebelum peringatan 10 tahun gempa bumi besar Jepang Timur dan bencana nuklir Fukushima yang terjadi pada 11 Maret 2011 lalu.

Gempa bumi bumi pada Sabtu malam itu mengguncang area dari Hokkaido di bagian utara Jepang hingga wilayah Chugoku, Jepang bagian barat.

Wilayah Tokyo mengalami guncangan selama kurang lebih 30 detik mulai pukul 23:08 waktu setempat, tetapi guncangan dirasakan paling kuat di Fukushima dan Miyagi.

Gempa ini juga menjadi pengingat atas gempa besar dengan magnitudo 8.9 dan tsunami yang menghancurkan Jepang pada 2011 lalu, di mana sekitar lebih dari 16.000 orang tewas.

Setelah bencana nuklir di Fukushima yang terjadi pasca-gempa satu dekade lalu, sekitar 164.000 orang dievakuasi dari wilayah reaktor.

PM Jepang Yoshihide Suga mengatakan dalam pernyataan setelah pertemuan mengenai gempa pada Minggu pagi, penduduk diminta untuk bersiap dan mewaspadai adanya gempa susulan.

"Untuk satu minggu ke depan, mohon selalu waspada dengan kemungkinan terjadinya gempa susulan dengan skala yang serupa," kata Yoshihide Suga.

"Jangan lengah," tambahnya.

Guncangan gempa di Fukushima, Jepang, Sabtu (13/2/2021) malam terasa sampai di Kota Tokyo. Dinding ruangan retak akibat kerasnya guncangan.
Guncangan gempa di Fukushima, Jepang, Sabtu (13/2/2021) malam terasa sampai di Kota Tokyo. Dinding ruangan retak akibat kerasnya guncangan. (Tribunnews/Richard Susilo)

Gempa bumi pada Sabtu malam ini terjadi ketika Tokyo dan sembilan prefektur lainnya berada di bawah status darurat untuk mencegah penyebaran virus corona.

Para penduduk diminta untuk bekerja dari rumah dan tidak bepergian pada malam hari, sementara restoran dan bar tutup pada pukul 20.00 malam.

Jepang juga tengah bersiap untuk menggelar Olimpiade Musim Panas, yang seharusnya digelar pada 2020 lalu.

Olimpiade Musim Panas rencananya akan dibuka pada 23 Juli mendatang.

Otoritas Setempat Mengawasi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Kantor Perdana Menteri Jepang langsung mendirikan kantor manajemen krisis.

Sementara, Tokyo Electric Power Company atau Tepco, yang memelihara pembangkit nuklir yang rusak akibat gempa 2011 mengatakan, pihaknya sedang memeriksa pos pemantauannya di Fukushima untuk memastikan bahwa tidak ada kebocoran radiasi.

Tak lama setelah tengah malam, penyiar publik NHK melaporkan bahwa Tepco telah mendeteksi "tidak ada abnormalitas besar" di salah satu reaktor Daiichi.

Diketahui, Daiichi merupakan lokasi reaktor nuklir yang rusak pada tahun 2011.

Tepco juga melaporkan, tidak ada abnormalitas di pembangkit listrik tenaga nuklir di Daini, yang letaknya beberapa mil dari Fukushima.

Kemudian pada Minggu dini hari, Tepco mengatakan pihaknya menemukan bahwa air di beberapa kolam yang menyimpan batang bahan bakar nuklir bekas telah terpercik ke bagian dek kolam di dalam reaktor di pabrik Daiichi dan Daini.

Namun, Tepco menyebut tidak ada air yang bocor di luar reaktor.

Tepco juga melaporkan bahwa ada beberapa kebocoran kecil dari tangki berisi air yang terkontaminasi yang disimpan di situs Daiichi, tetapi kebocoran tersebut telah tertahan di dalam area kecil.

Pembangkit nuklir Kashiwazaki-Kariwa di pantai barat tidak mengalami kerusakan, lapor NHK.

Baca juga: Viral Tawaran Webinar Poligami, Ini Pengakuan Penyelenggara, Sebut Fokus pada Problem Solving

Baca juga: Tanggapi Tuduhan Din Syamsuddin Radikal, Sekum PP Muhammadiyah: Tidak Berdasar, Salah Alamat

Menurut Sekretaris Kabinet PM Yoshihide Suga, Katsunobu Kato, sekitar 950.000 rumah tangga di daerah yang terdampak terpaksa tak mendapat aliran listrik.

Dia mengatakan, dua pembangkit listrik tenaga panas di Prefektur Fukushima telah dimatikan.

Beberapa jalur kereta peluru (bullet trains) ditangguhkan.

Warga juga dievakuasi ke tempat penampungan di beberapa kota di Fukushima.

Dalam komentar singkat kepada wartawan sebelum pukul 2 pagi, Yoshihide Suga menyarankan warga untuk tidak keluar rumah dan bersiap menghadapi gempa susulan.

Akses jalan tol terputus akibat longsor buntut dari gempa bumi di kota Soma, prefektur Fukushima, Jepang timur, pada Minggu (14/2/2021). Gempa Jepang ini berkekuatan 7,3 magnitudo.
Akses jalan tol terputus akibat longsor buntut dari gempa bumi di kota Soma, prefektur Fukushima, Jepang timur, pada Minggu (14/2/2021). Gempa Jepang ini berkekuatan 7,3 magnitudo. (KYODO NEWS/HIRONORI ASAKAWA via AP PHOTO)

Gempa susulan: Apa yang mungkin terjadi pada jam-jam dan hari-hari ke depan

Seorang profesor di Earthquake Research Institute di Universitas Tokyo, Takashi Furumura memperingatkan bahwa gempa sebesar ini dapat disusul oleh gempa lain dengan skala serupa dalam waktu dua atau tiga hari setelahnya.

Badan Meteorologi Jepang mengatakan pusat gempa berada sekitar 60 kilometer di lepas pantai Fukushima, dengan kedalaman sekitar 34 mil atau sekitar 54,7 kilometer.

Di darat, magnitudo terkuat yang dirasakan akibat gempa ini adalah 6-plus.

Staf badan meteorologi Jepang, Noriko Kamaya, mengatakan warga harus bersiap-siap menghadapi gempa susulan bermagnitudo 6 dalam beberapa hari mendatang.

Dia menggambarkan gempa bumi Sabtu malam sebagai gempa susulan dari gempa kuat pada 2011 lalu.

Sejarah gempa bumi yang merusak di Jepang

Dalam satu dekade terakhir, setidaknya ada belasan kali gempa bumi besar yang melanda Jepang.

Beberapa di antaranya memicu tsunami dan tanah longsor di beberapa bagian negara dan menghancurkan begitu banyak bangunan.

Pada 2016, lebih dari 40 orang tewas setelah dua gempa bumi mengguncang pulau selatan Kyushu.

Yang terbesar dari kedua gempa itu tercatat bermagnitudo 7.0, mendekati intensitas gempa yang dirasakan pada hari Sabtu kemarin.

Sementara, beberapa orang meninggal dunia dalam kebakaran dan tanah longsor di wilayah pegunungan kala itu.

Pada 2018, puluhan orang tewas dan jutaan orang tak mendapatkan aliran listrik di rumah mereka setelah gempa dahsyat di pulau utara Hokkaido memicu tanah longsor.

Gempa pada musim panas itu datang hanya beberapa hari setelah topan terbesar yang tercatat dalam 25 tahun terakhir melanda Jepang.

SUMBER: NEW YORK TIMES

(TribunTernate.com/Rizki A.)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved