Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Bayinya Meninggal karena Telan Baterai, Ibu Ini Viralkan Kisahnya: Kita Butuh Produk yang Aman

Seorang bayi berusia 17 bulan meninggal dunia setelah menelan baterai remot.

New York Post.
Seorang bayi meninggal akibat menelan baterai remot. 

TRIBUNTERNATE.COM - Seorang bayi berusia 17 bulan meninggal dunia setelah menelan baterai remot.

Baterai tersebut menyangkut di kerongkongan bayi itu dan mengakibatkan 2 lubang pada kerongkongannya.

Menurut keterangan ibunya, Trista Hamsmith (39), awalnya bayi malangnya itu didiagnosis infeksi saluran napas bagian atas yang umumnya menyerang anak-anak.

Namun, tak lama kemudian, Hamsmith melihat baterai yang ada di remot di rumahnya menghilang.

Hamsmith yang curiga kemudian meminta dokter memastikan apakah bayinya menelan baterai remot itu.

Setelah dilakukan rontgen, dokter memastikan bahwa bayinya menelan baterai remot itu.

Baca juga: Bayi di Bali Lahir dengan 2 Jenis Kelamin, Perlu Waktu 3 Bulan untuk Tahu Laki-laki atau Perempuan

Baca juga: ASI Seorang Ibu Berubah Warna Jadi Hijau Neon Setelah Ia dan Bayinya Positif Covid-19

Menurut keterangan Dr Emily Durkin, direktur medis bedah anak-anak di Rumah Sakit Anak Helen DeVos di Grand Rapids, Michigan, AS, mengatakan bahwa baterai yang tertelan dapat sangat berbahaya jika tersangkut di kerongkongan.

Hal ini karena kerongkongan memiliki dua saluran akhir yang sempit.

"Jika sebuah baterai berbentuk kancing tersangkut di salah satu lubang sempit ini, maka dinding depan esofagus akan runtuh ke baterai dan dinding belakang," terang Durkin, dikutip dari New York Post, Selasa (2/3/2021).

Durkin juga mengatakan, arus listrik akan mengalir melalui jaringan esofagus, akibatnya luka bakar akan merusak jaringan-jaringan di sekitarnya.

Menurut keterangan ibu korban, ada 2 lubang yang terdapat pada kerongkongan korban.

Hal ini mengakibatkan udara, dan makanan serta minuman masuk ke saluran yang tidak semestinya.

“Ada lubang yang menembus trakea dan esofagusnya. Saat terowongan itu terbentuk, itu memungkinkan udara pergi ke tempat yang tidak seharusnya. Makanan dan minuman juga pergi ke tempat yang tidak semestinya mereka tuju," ujar ibu korban.

Sebelum meninggal, korban sempat menjalani beberapa kali operasi.

Pada akhirnya, bayi malang itu meninggal di ICU karena terdapat banyak komplikasi.

Baca juga: Isak Tangis Iringi Kedatangan Jenazah Praka Dedy yang Tewas dalam Baku Tembak dengan MIT di Poso

Baca juga: Kenang Kebaikan Rina Gunawan, Ashanty: Aku Enggak Akan Pernah Lupa Apa yang Pernah Teteh Lakukan

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved