Virus Corona
Banyak Negara Tanggguhkan Izin Penggunaan, PM Inggris Pamer Jempol Usai Disuntik Vaksin AstraZeneca
Di tengah banyaknya negara yang menangguhkan izin penggunaan vaksin AstraZeneca, PM Inggris Boris Johnson menerima suntikan vaksin itu kedua kalinya.
TRIBUNTERNATE.COM- Di tengah banyaknya negara yang menangguhkan izin penggunaan vaksin AstraZeneca, PM Inggris Boris Johnson menerima suntikan vaksin AstraZeneca yang kedua kali pada Jumat (19/3/2021).
Dirinya bergabung besama jutaan warga Inggris lainnya yang telah divaksinasi dosis pertama vaksin yang dibuat di Oxford itu.
Johnson menerima suntikan di Rumah Sakit St Thomas di pusat kota London, yakni rumah sakit yang sama ketika ia dirawat saat terkena Covid pada April tahun lalu.
Usai disuntik, pria 56 tahun itu memberikan acungan jempol.
Hal ini dilakukan Johnson agar menghilangkan keraguan publik terhadap vaksin itu.
Mendorong orang lain untuk juga menggunakan vaksin AstraZeneca, Johnson mengatakan bahwa ia benar-benar tidak bisa merasakan apa-apa setelah disuntik vaksin itu.
Dengan menerima suntikan vaksin AstraZeneca sendiri, Johnson memberikan sinyal bahwa vaksin tersebut aman menyusul keraguan dari beberapa negara lain, mayoritas Eropa, terhadap vaksin buatan negaranya itu.
Untuk lebih meyakinka publik bahwa vaksin AstraZeneca aman, PM Johnson meminta agar publik mendengarkan keterangan para ilmuwan, Badan Obat Eropa, dan MHRA (otoritas obat Inggris) .
"Dengarkan para ilmuwan, dengarkan apa yang dikatakan Badan Obat Eropa, dam dengarkan apa yang dikatakan MHRA," ujar Johnson dikutip dari Daily Mail UK.
Johnson juga mengatakan bahwa risiko yang lebih tinggi akan mengancam mereka jika mereka enggan disuntik dengan vaksin itu.
Baca juga: WHO Desak Negara-negara di Dunia Tetap Gunakan Vaksin Covid-19 AstraZeneca
Baca juga: Fatwa MUI untuk Vaksin AstraZeneca: Haram karena Mengandung Babi, tapi Boleh Dipakai karena Mendesak

'Risikonya adalah Covid, (sehingga vaksinasi) adalah hal yang bagus untuk dilakukan.'
Saat ini, Inggris telah memvaksinasi lebih dari setengah populasi orang dewasa di negara itu.
Selain itu, kemarin, Inggris juga mencapai rekor kecepatan vaksinasi dengan penyuntikan 660.276 dosis vaksin.
Negara Eropa Berbondong-bondong Tangguhkan Izin Penggunaan Vaksin AstraZeneca
Jerman, Prancis, Italia, dan Spanyol bergabung ke dalam daftar negara Eropa yang menangguhkan izin penggunaan vaksin Covid-19 AstraZeneca, menyusul adanya laporan beberapa orang mengalami pembekuan darah pasca-mendapatkan suntikan.
Kebijakan itu dinyatakan oleh otoritas negara-negara tersebut pada Senin (15/3/2021) malam.
Kementerian kesehatan Jerman, otoritas obat-obatan Italia, dan Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan kebijakan tersebut adalah sebuah langkah pencegahan untuk sementara waktu selagi European Medicines Agency (EMA) menyelidiki masalah efek samping tersebut.
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Kesehatan Jerman mengatakan, keputusan pemerintah Jerman untuk menangguhkan izin ini diambil atas saran dari regulator vaksin nasional, Institut Paul Ehrlich (PEI) Jerman.
PEI telah menyerukan penyelidikan lebih lanjut terhadap kasus pembekuan darah yang dilaporkan terjadi di dalam otak tujuh orang yag disuntik vaksin AstraZeneca.
Menteri Kesehatan Jerman, Jens Spahn mengatakan, keputusan negaranya untuk berhenti menggunakan vaksin yang dibuat di Oxford, Inggris itu bukan didasari atas dorongan politis.
Spahn mengatakan, meskipun kasus penggumpalan darah yang dilaporkan masih cukup rendah, namun hal itu tidak dapat dikesampingkan.

Baca juga: Distribusi Vaksin AstraZeneca Ditunda, Kemenkes RI: Demi Kehati-hatian Pelaksanaan Vaksinasi
Baca juga: Kasus Covid-19 Kembali Melonjak dalam 7 Pekan Terakhir, WHO: Mengecewakan, tapi Tidak Mengejutkan
Sementara itu, Presiden Prancis, Emmanuel Macron mengatakan, meski negaranya telah memutuskan untuk menangguhkan sementara izin penggunaan vaksin AstraZeneca, dirinya berharap dapat segera menarik keputusan penangguhan.
"Kami (berharap) dapat melanjutkan dengan cepat pemberian vaksin (AstraZeneca) jika EMA memberikan lampu hijau," ujar Macron dikutip dari Sky News.
Sebelumnya, pada Minggu (13/3/2021) Irlandia telah menghentikan suntikan vaksin AstraZeneca setelah adanya laporan dari Norwegia tentang pembekuan darah yang serius di beberapa orang yang telah disuntik vaksin itu.
Otoritas kesehatan Norwegia mengatakan, tiga tenaga kesehatannya yang baru-baru ini menerima suntikan vaksin AstraZeneca, dirawat di rumah sakit karena pendarahan, pembekuan darah, dan jumlah trombosit darah yang rendah pada Sabtu (12/3/2021).
Selanjutnya, Wakil Kepala Petugas Medis Irlandia, Ronan Glynn mengatakan, pihaknya Irlandia menerima beberapa laporan pembekuan darah yang serupa dengan beberapa kasus lain di Eropa minggu lalu.
Namun, menurutnya, kasus tersebut tidak seserius kasus pembekuan darah yang terjadi di Norwegia.
Negara lain yang telah menangguhkan izin penggunaan sementara vaksin AstraZeneca adalah Denmark, Norwegia, Islandia, Belanda, Kongo dan Bulgaria.
(TribunTernate.com/Qonitah)