Virus Corona
Langgar Jam Malam Covid-19 karena Beli Air, Seorang Pria Tewas 2 Hari Setelah Dihukum 300 Kali Squat
Seorang pria tewas setelah diduga dipaksa melakukan 300 kali squat oleh polisi sebagai hukuman karena melanggar jam malam Covid-19.
TRIBUNTERNATE.COM- Seorang pria tewas setelah diduga dipaksa melakukan 300 kali squat oleh polisi sebagai hukuman karena melanggar jam malam Covid-19.
Darren Manaog Penaredondo (28) meninggal di kota General Trias, di pinggiran ibu kota Manila, Filipina Sabtu (3/4/2021).
Ia meninggal dunia dua hari setelah ia ditangkap oleh polisi karena ia membeli sebotol air dari toko setempat setelah masuk jam malam dilarang ke luar rumah, yakni pukul 6 sore.
Istrinya, Reichelyn Balce mengatakan, awalnya, suaminya dan sekelompok pelanggar jam malam lainnya dipaksa melakukan 100 squat.
Namun, mereka harus mengulangi jika mereka gagal melakukannya secara serempak.
Baca juga: Negara Produsen Vaksin Hadapi Gelombang Ketiga, Menkes Minta Maaf Vaksinasi Covid-19 Berkurang
Baca juga: Jawab Keraguan Media Asing, Indonesia Masuk 8 Besar Negara dengan Vaksinasi Covid-19 Tercepat
Baca juga: Dua Oknum Polisi Diduga Jual Senjata pada KKB Papua: Ancaman Hukuman Mati dan Tanggapan DPR
Pada saat suaminya tiba di rumah keesokan paginya, Blace mengatakan suaminya telah melakukan 300 kali squat dan hampir tidak bisa berjalan.
"Ketika dia pulang pada hari Jumat, sekitar jam 8 pagi, dia dibantu oleh sesama pelanggar jam malam yang ditangkap bersamanya,'' kata Balce kepada situs berita lokal Rappler dikutip dari Daily Mail.
"Saya bertanya apakah dia dipukuli. Dia hanya tersenyum tetapi dia jelas (terlihat) kesakitan," ujarnya.
Blace mengatakan suaminya tidak dapat berdiri setelah itu, dan merangkak di lantai karena kaki dan lututnya sangat sakit.
Kemudian, saat hendak menggunakan kamar mandi, suaminya mulai kejang-kejang dan sempat mendapatkan pertolongan CPR oleh tetangga mereka.
Kemudian, suaminya sempat sadar kembali sebentar.
Baca juga: Vaksin Covid-19 Pfizer Kemungkinan Kurang Efektif Melindungi dari Virus Corona Varian B.1.351
Baca juga: Penjelasan Satgas Penanganan Covid-19 tentang Kejadian Ikutan dan Efek Samping Vaksin Covid-19
Namun nahas, akhirnya ia meninggal sekitar jam 10 malam tanpa sempat di bawa ke rumah sakit.
Letnan Kolonel Marlo Solero, kepala kepolisian setempat, membantah bahwa squat digunakan sebagai hukuman bagi pelanggar jam malam.
Menurutnya, petugas seharusnya hanya memberi ceramah kepada para pelanggar aturan.
Jika ada oknum polisi yang diketahui telah memerintahkan korban untuk melakukan squat, menurutnya, tidak akan ditolerir.
Kejadian ini terjadi ketika Presiden Filipina, Rodrigo Duterte memperpanjang lockdown selama satu minggu setelah adanya lonjakan infeksi virus corona yang mengkhawatirkan di Filipina.
(TribunTernate.com/Qonitah)