Virus Corona
Angka Kematian akibat Covid-19 Kembali Melonjak, Epidemiolog: Program Vaksinasi Harus Dievaluasi
Dicky Budiman mengungkapkan bahwa program vaksinasi harus dilakukan evaluasi, mengingat kecepatan vaksin yang cukup melambat.
TRIBUNTERNATE.COM - Pandemi virus corona penyebab penyakit Covid-19 di Indonesia telah berlangsung selama kurang lebih satu tahun.
Dalam kurun waktu tersebut, jumlah kasus infeksi masih terus mengalami peningkatan.
Bahkan, angka kematian penderita Covid-19 kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Menurut data, angka kematian pasien Covid-19 di Indonesia bertambah 427 orang dalam kurun waktu 24 jam, yakni pada Sabtu (3/4/2021) hingga Minggu (4/4/2021) pukul 12.00 WIB.
Ahli epidemiologi Indonesia dan Peneliti Pandemi dari Griffith University Dicky Budiman, mengatakan kenaikan angka ini disebabkan kurangnya konsistensi protokol kesehatan.
Pelonggaran terhadap penerapan 3T dan 5M pada masyarakat dinilai berkontribusi terjadinya penambahan kasus terinfeksi dan penyebaran baru cepat menular.
Baca juga: Hasil Pemutakhiran BMKG: Gempa Bumi di Selatan Jawa Tercatat dengan Magnitudo 6.1
Baca juga: BMKG Catat Gempa Bumi Magnitudo 6.0 di Tahuna, Kepulauan Sangihe pada Sabtu, 10 April 2021 Sore
Baca juga: Mardani Ali Sera: Permenperin Nomor 3 Tahun 2021 Jangan Dijadikan Alasan Impor Gula

Karenanya, testing, tracing dan treatment tetap harus dilakukan pemerintah, sehingga dapat mendeteksi warga yang terduga Covid-19 sedari dini.
Dampaknya adalah penderita tidak mengalami gejala yang cukup berat dan meminimalisir angka kematian.
Selain itu, ia juga mengungkapkan bahwa program vaksinasi harus dilakukan evaluasi, mengingat kecepatan vaksin yang cukup melambat.
Terutama pada kelompok prioritas seperti lansia.Indonesia menargetkan ada 21,5 juta orang lansia untuk divaksin. Hal ini dikarenakan berkontribusi pada angka kematian sebesar 47 persen.
"Namun program vaksinasi lansia baru jalan di angka 8,5 persen suntikan pertama dan hanya 2% untuk suntikan kedua,"katanya saat diwawancarai, Sabtu (10/4/2021).
Vaksinasi Bukan Solusi Utama
Keberadaan program vaksinasi covid-19 yang digalakkan oleh pemerintah tentu menjadi harapan menanggulangi pandemi.
Di Indonesia sendiri program ini sudah dijalankan pada kelompok yang diprioritaskan.
Namun beberapa waktu lalu, program ini terkendala karena terjadinya embargo vaksin India.
Hal ini dikarenakan menyusul melonjaknya kasus Covid-19 di negara itu.
Ahli epidemiologi dari Griffith University di Australia Dicky Budiman mengungkapkan jika vaksin bukanlah solusi utama.
Vaksin memang menunjang pengendalian Covid-19, namun protokol kesehatan dasar yang telah dibuat sebelumnya justru yang lebih utama.
Baca juga: Isu Reshuffle Pasca-Disetujuinya Kementerian Investasi oleh DPR, PDIP: Itu Hak Prerogatif Presiden
Baca juga: Vaksin Covid-19 Pfizer Kemungkinan Kurang Efektif Melindungi dari Virus Corona Varian B.1.351
Vaksin, menurutnya bukanlah jalan singkat untuk mengendalikan pandemi Covid-19.
"Imunitas butuh satu capaian jangka panjang dan relatif tidak cepat. Bahkan bisa jadi lima tahun keatas,"katanya saat diwawancarai, Sabtu (10/4/2021).
Banyak faktor yang memengaruhi dari program herd immunity. Di antaranya seperti resistansi pada vaksin, munculnya varian baru dan menurunnya efikasi vaksin.
Apa lagi didukung oleh fakta terkait belum tersedianya vaksin untuk anak. Serta belum diketahui seberapa besar efektifitas vaksin dalam mencegah penularan.
"Ketika vaksin mencapai threshold immunity, tidak berarti kita dekat pada akhir pandemi. Oleh karena itu perlu mendudukkan peran vaksinasi secara tepat. Tidak berlebihan, sehingga tidak abai dalam strategi fundamental," katanya lagi.
Strategi fundamental yang dimaksud oleh Dicky adalah protokol kesehatan yang sudah sedari dulu dikampanyekan, yaitu 3T dan 5M.
Di sisi lain, tentu saja vaksin penting memberikan proteksi tiap individu untuk mengurangi gejala berat dan meminimalisir angka kematian.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ahli Epidemiologi Sebut Program Vaksinasi Covid-19 Bukanlah Solusi Tunggal
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Angka Kematian Penderita Covid-19 Meningkat, Epidemiolog: Perlu Evaluasi Program Vaksinasi