Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Mantan Komandan Korps Marinir Beberkan Alasan Mengapa KRI Nanggala-402 Sulit Dideteksi

Mantan Komandan Korps Marinir tahun 2006-2007, Letjen TNI Marinir (Purn) Nono Sampono, membeberkan alasan mengapa KRI Nanggala-402 sulit dideteksi.

ANTARA FOTO/Syaiful Arif/rwa via Kompas.com
FOTO ARSIP - Kapal selam KRI Nanggala-402 buatan tahun 1952 saat latihan Pratugas Satgas Operasi Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Maphilindo 2017 di Laut Jawa, Jumat (20/1/2017). 

TRIBUNTERNATE.COM - Kapal Selam milik TNI AL, Nanggala-402 hilang kontak sejak Rabu (21/4/2021). 

Mantan Komandan Korps Marinir, Letjen TNI Marinir (Purn) Nono Sampono, membeberkan alasan mengapa kapal selam Nanggala-402 tersebut sulit dideteksi. 

Dalam tayangan Kompas Petang yang videonya diunggah, Jumat (23/4/2021), Nono mengungkapkan kapal selam memang didesain untuk operasi senyap.

Karena hal itu, meskipun dalam keadaan aktif, kapal selam akan sulit dideteksi keberadaannya.

"Kapal selam ini didesain untuk operasi senyap. Didesain sedemikian rupa sehingga di manapun dia berada sulit dideteksi."

"Dalam keadaan dia aktif saja 'kan sulit dideteksi, apalagi dalam keadaan bermasalah," ungkap Nono.

Letjen TNI Marinir Purnawirawan Nono Sampono yang juga Komandan Korps Marinir tahun 2006-2007.
Letjen TNI Marinir Purnawirawan Nono Sampono yang juga Komandan Korps Marinir tahun 2006-2007. (YouTube/KompasTV)

Ia pun menceritakan bagaimana kapal selam milik Rusia berhasl mendekati Kuba tanpa diketahui Amerika Serikat.

Berdasarkan hal tersebut, Nono mengatakan senyapnya kapal selam bisa menjadi kelebihan sekaligus kekurangan.

"Satu kapal selam Rusia, Uni Soviet bergerak ke arah Kuba, itu satu gugus armada Amerika pusing, mencari tidak ketemu," kisahnya.

"Nah, jadi ini satu pengalaman, menggambarkan betapa memang hebatnya, tetap sekaligus ya ini kelemahannya kapal selam."

"Karena dia memang sulit dideteksi walaupun dalam keadaan aktif sekalipun," imbuh dia.

Baca juga: 21 KRI Dikerahkan dalam Proses Pencarian Kapal Selam KRI Nanggala-402

Baca juga: KRI Nanggala-402 Dipastikan Tenggelam, Serpihan Torpedo hingga Sajadah ABK Ditemukan Terapung

Nono menambahkan, yang membuat kapal selam sulit dideteksi selain desainnya adalah karena tak memiliki black box (kotak hitam).

"Kalau pesawat terbang 'kan ada kotak hitamnya, kapal selam ini sangat sulit," katanya.

Lebih lanjut, Nono menuturkan pencarian semakin sulit karena di lokasi KRI Nanggala-402 hilang kontak terdapat palung berkedalaman 600-700 meter.

"Oleh karena itu ini menjadi persoalan kita, apalagi kita tahu di utara Bali kurang lebih 60 mil, vertical mile, ini bukan hal yang mudah.  Ada palung di situ, kedalaman yang di atas 600, 700."

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved