Virus Corona
ECDC: Virus Corona Varian Delta Bisa Mencapai 90 Persen Kasus Covid-19 Baru di Uni Eropa
ECDC mengatakan, "Pada akhir Agustus 2021 nanti, (varian Delta, red.) diperkirakan akan merepresentasi 90 persen" kasus baru di Uni Eropa.
TRIBUNTERNATE.COM - Pandemi global virus corona penyebab penyakit Covid-19 kini dihantui oleh sejumlah varian baru virus corona.
Salah satu varian baru itu adalah virus corona varian Delta yang kini menjadi salah satu Varian of Concern (VoC) yang dikategorikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Kini, virus corona varian Delta yang sifatnya lebih menular menjadi sorotan di Uni Eropa (UE).
Dikutip TribunTernate.com dari laman Channel News Asia, virus corona varian Delta yang sangat menular dapat segera mencapai 90 persen dari kasus virus corona baru di UE.
Hal ini disampaikan oleh European Centre for Disease Prevention and Control (ECDC) atau Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Uni Eropa pada Rabu (23/6/2021).
ECDC pun mendesak negara-negara anggota Uni Eropa untuk mendorong peningkatan program vaksinasi.
Sementara, virus corona varian Alpha yang pertama kali ditemukan di Inggris adalah jenis dominan yang saat ini terdeteksi di Uni Eropa, dan dominasi ini diperkirakan akan berubah dengan cepat, kata ECDC
"Sangat mungkin bahwa varian Delta akan beredar luas selama musim panas, terutama di kalangan individu yang lebih muda yang tidak menjadi target vaksinasi," kata Direktur ECDC Andrea Ammon dalam sebuah pernyataan.
Varian Delta, yang pertama kali teridentifikasi di India, lebih menular daripada jenis lainnya, katanya.
Ia juga menambahkan "bahwa pada akhir Agustus 2021 nanti, (varian Delta, red.) diperkirakan akan merepresentasi 90 persen" kasus baru di UE.

Baca juga: Apakah Virus Corona Varian Delta Bisa Menular hanya dengan Berpapasan? Ini Penjelasan Pakar
Baca juga: Covid-19 Varian Delta Merebak, Presiden Filipina Duterte Ancam Penjarakan Warga yang Enggan Divaksin
Baca juga: Ada 211 Kasus Varian Baru Virus Corona di Indonesia, 160 Kasus Varian Delta Tersebar di 9 Daerah
ECDC mengeluarkan peringatan ini ketika Rusia memperingatkan "ledakan kasus infeksi" yang diperburuk oleh rendahnya tingkat vaksinasi. Inggris juga mulai mengalami dominasi varian Delta.
Akan tetapi, negara ini telah dilindungi oleh kampanye vaksinasi yang sukses, dengan 82,5 persen orang dewasa setidaknya sudah mendapat satu dosis vaksin, dan 60 persen sudah mendapat vaksin lengkap.
"Sangat penting untuk terus menggerakkan program vaksinasi dengan kecepatan yang sangat tinggi" untuk menghentikan penyebaran varian baru dan mengurangi dampaknya terhadap aspek kesehatannya, kata ECDC.
Laporan data ECDC menunjukkan, sampai saat ini, sekitar 30 persen dari orang usia 80-an tahun dan 40 persen dari 60-an tahun di Uni Eropa masih belum sepenuhnya divaksin.
MEMPERCEPAT PROGRAM VAKSINASI