Kisah Petugas TPU Pedurenan Bekasi: Gali Kubur dengan Alat Berat karena Jenazah Covid-19 Meningkat
Peningkatan jumlah jenazah Covid-19 yang dilakukan pemulasaraan di TPU Pedurenan meningkat drastis dalam beberapa hari terakhir.
TRIBUNTERNATE.COM - Sejumlah daerah di Indonesia mengalami lonjakan drastis kasus infeksi Covid-19, tak terkecuali di Kota Bekasi.
Selain peningkatan kasus Covid-19, angka kematian akibat penyakit tersebut di Kota Bekasi juga turut meningkat.
Hal ini menyebabkan para petugas penggali kubur di Kota Bekasi kewalahan untuk menguburkan jenazah pasien Covid-19.
Misalnya, petugas penggali kubur di Taman Pemakaman Umum (TPU) Pedurenan Kota Bekasi.
Baca juga: Setelah 2 Minggu Menghilang, Gofar Hilman Beri Klarifikasi Soal Dugaan Kasus Pelecehan Seksual
Baca juga: Beredar Nama Capres 2024, Jokowi Berpesan pada Relawan: Kita Fokus Pandemi Covid-19 Dulu

Intensitas kedatangan jenazah Covid-19 di TPU tersebut meningkat dalam beberapa hari terakhir.
Hal ini membuat UPTD Pemakaman mengerahkan alat berat berupa backhoe agar mempercepat proses penggalian liang.
"Sekarang ini kita kerahkan alat berat satu unit backhoe, karena jika dilakukan secara manual petugas sudah mulai kelelahan," kata Kepala UPTD Pemakaman Yayan Sopian, Kamis (24/6/2021).
Peningkatan jumlah jenazah Covid-19 yang dilakukan pemulasaraan di TPU Pedurenan meningkat drastis dalam beberapa hari terakhir.
Baca juga: Majelis Hakim Beri 3 Opsi untuk Rizieq Shihab yang Divonis 4 Tahun Penjara, termasuk Meminta Grasi
Baca juga: Apakah Virus Corona Varian Delta Bisa Menular hanya dengan Berpapasan? Ini Penjelasan Pakar
Pada Selasa (23/6/2021), sebanyak 34 jenazah Covid-19 dimakamkan dalam sehari, lalu pada hari ini, sebanyak 18 jenazah dimakamkan dalam sehari petugas TPU Pedurenan.
Hal ini membuat pengelolaan mengambil tindakan cepat, alat berat dikerahkan untuk menggali liang sehingga tenaga petugas gali dikerahkan untuk proses memakamkan saja.
"Jumlah petugas di sini ada 30 orang, jadi kita bagi-bagi tugas setiap ada jenazah 4 orang yang memakamkan lalu 5 orang yang gotong," tuturnya.
Yayan menambahkan, penggunaan satu alat backhoe dirasa sudah cukup membantu mempercepat proses persiapan liang untuk pemulasaraan jenazah.
"Saat ini kita mengoperasikan satu backhoe, cukup cepat karena dilakukan pakai alat berat, sementara kita memaksimalkan yang ada dulu," tuturnya.
Baca juga: Kasus Jenazah Tertukar di Batam, Jenazah yang Telanjur Dikremasi Sudah Dikubur, Keluarga Ikhlas
Dalam 3 Hari, 462 Jenazah Dimakamkan di DKI Jakarta
Di Jakarta angka positif Covid-19 di DKI Jakarta bertambah 7.505 kasus, Kamis (24/6/2021).