Resmi! BPOM Izinkan Penggunaan Ivermectin sebagai Obat Pendukung Terapi Covid-19
BPOM akhirnya memberikan izin penggunaan darurat Ivermectin beserta tujuh obat lainnya sebagai obat pendukung terapi Covid-19.
TRIBUNTERNATE.COM - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) akhirnya memberikan izin penggunaan darurat Ivermectin sebagai obat pendukung terapi Covid-19.
Tak hanya Ivermectin, BPOM juga memberikan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) kepada tujuh obat lainnya.
Tujuh obat tersebut antara lain Remdesivir, Favipiravir, Oseltamivir, Immunoglobulin, Tocilizumab, Azithromycin, dan Dexametason (tunggal).
Persetujuan penggunaan darurat yang dikeluarkan oleh BPOM ini diketahui dari Surat Edaran Nomor PW.01.10.3.34.07.21.07 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Distribusi Obat dengan Persetujuan Penggunaan Darurat.
Hal ini lantas disambut baik oleh Ketua Dewan Pakar Indonesia Maju Institut (IMI), Lukman Edy.
Lukman menyarankan agar Ivermectin bisa diproduksi secara massal oleh pemerintah melalui BUMN Farmasi.
Jika hal itu terjadi, harapannya obat ini bisa dibeli dengan harga yang murah dan mudah dijangkau.
"Sehingga menjadi obat murah dan mudah dijangkau oleh masyarakat," kata Lukman dalam keterangannya, Kamis (15/7/2021).
Baca juga: Heran Ivermectin Dipakai untuk Obat Covid-19, dr Tirta: Mau Kau Minum Obat Cacing buat Virus?
Baca juga: Cerita Susi Pudjiastuti Beri Ivermectin untuk Karyawan Positif Covid-19, Sembuh dalam Waktu 7 Hari

Sebelum obat ini mendapat banyak kritikan dan respons negatif dari banyak pihak, Lukman yang juga penyintas Covid-19 mengaku telah merasakan sendiri manfaat dari Ivermectin.
Ia bahkan memberikannya kepada orang-orang di sekitarnya yang sedang menjalani isolasi mandiri di rumah.
"Alhamdulillah rata-rata atau hampir semuanya, setelah lima hari mereka membaik dan ketika di swab lagi, negatif," ungkap Lukman.
Lukman mengatakan, Ivermectin ini seperti setetes air di tengah gurun.
Sebab, di saat obat terapi Covid-19 yang lain harganya sangat mahal, Ivermectin hadir dengan harga yang murah.
"Mudah-mudahan ivermectin menjadi alternatif yang sudah ditakdirkan oleh Allah," ungkap Lukman.
"Mimpi kita adalah bagaimana suatu saat yang tidak terlalu lama, pandemi Covid ini menjadi endemi. Sama seperti pandemi flu spanyol tahun 1918 yang lalu, pandemi yang menelan jutaan korban, tapi kemudian menjadi endemi.”