Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Cat Ulang Pesawat Kepresidenan, Pemerintah Disebut Tak Miliki Empati di Tengah Pandemi Covid-19

Di tengah pandemi Covid-19 yang masih belum usai, proyek pengecatan ulang pesawat kepresidenan RI menuai kritikan dari sejumlah politisi.

KOLASE Kompas.com
Penampilan pesawat kepresidenan RI yang semula berwarna biru putih dicat ulang menjadi nuansa merah putih. 

Semestinya, pemerintah mengalokasikan anggaran untuk mengatasi krisis kesehatan dan ekonomi akibat pandemi, sesuai UU Nomor 2 Tahun 2020.

"Namun yang dipertontonkan sungguh berbeda, malah mengalokasikan anggaran untuk pengecatan pesawat yang sama sekali tak ada pentingnya malah tak berhubungan sama sekali dengan upaya mengatasi krisis kesehatan dan krisis ekonomi," kata Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat itu.

Baca juga: Wahyana, Guru Olahraga asal Gunungkidul yang Jadi Wasit Badminton Olimpiade Tokyo 2021

Baca juga: 51 Link Instansi Pusat untuk Cek Hasil Seleksi Administrasi CPNS 2021: Kemenlu hingga BMKG

Baca juga: NIK KTP Sudah Dipakai WNA, Seorang Warga Bekasi Gagal Ikuti Vaksinasi Covid-19

Baca juga: Tanggapi Dugaan Hoaks Bantuan Rp2 Triliun, Jusuf Kalla: Yang Menerima Salah, Yang Memberi Juga Salah

Fadli Zon: Tak Punya Sense of Crisis

Selain Kamhar, anggota DPR RI Fraksi Gerindra Fadli Zon juga ikut mengomentari pengecatan ulang pesawat itu.

Fadli Zon menyebut pengecatan peswat ini tak ada urgensinya.

Hal itu diungkapkann Fadli Zon , melalui akun Twitter-nya, @fadlizon, Rabu (4/8/2021).

"Tak ada urgensinya sama sekali cat ulang jd merah ini," tulis Fadli.

Fadli Zon
Fadli Zon (Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S)

Menurutnya, hal itu hanya akan memperlihatkan pemerintah tak merasa prihatin terhadap krisis pandemi ini.

"Hanya menunjukkan betapa tak ada sense of crisis di tengah dampak pandemi," ucap Fadli Zon.

Sebelumnya, polemik pengecatan pesawat ini  bermula dari cuitan pengamat penerbangan sekaligus mantan Komisioner Ombudsman, Alvin Lie di akun Twitter-nya, @Alvinlie21.

Alvin menyinggung pengecatan pesawat presiden ini hanya membuang-buang uang.

Menurut Alvin, mengecat badan pesawat ini juga memakan biaya besar.

"Hari gini masih aja foya-foya ubah warna pesawat Kepresidenan."

"Biaya cat ulang pesawat setara B737-800 berkisar antara USD100 ribu sd 150 ribu."

"Sekitar Rp.1,4 M sd Rp .2.1M," tulis Alvin, Senin (3/8/2021).

(Tribunnews.com/Shella Latifa/Taufik Ismail/Reza Deni)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Polemik Pesawat Kepresidenan Dicat Ulang, Pemerintah Disebut Buta Hati dan Tak Punya Sense of Crisis

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved