Agar Bisa Berhemat Rp1 Triliun Setahun, Ini Saran Yenny Wahid untuk Garuda Indonesia
Yenny Wahid menyarankan Garuda Indonesia untuk melakukan migrasi sistem IT untuk mengatasi krisis yang dialami perusahaan pelat merah itu.
TRIBUNTERNATE.COM - Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid atau Yenni Wahid memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatan Komisaris Independen PT Garuda Indonesia (Persero).
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk pada Jumat (13/8/2021) lalu, susunan direksi dan dewan komisaris dirombak.
Perombakan itu yakni memberhentikan dengan hormat empat komisaris yakni Triawan Munaf, Peter F Gontha, Elisa Lumbantoruan dan Zannuba Arifah (Yenny Wahid).
Kini, mantan Komisaris Independen PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Yenny Wahid pun menyarankan Garuda untuk melakukan migrasi sistem IT untuk mengatasi krisis yang dialami perusahaan pelat merah itu.
"Salah satu hal yang kemarin saya minta fokus itu saya minta ada migrasi sistem IT kita," ujar Yenny, saat wawancara khusus dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra dan News Manager Tribun Network Rachmat Hidayat, Senin (16/8/2021).
Yenny beralasan sistem IT yang digunakan Garuda Indonesia saat ini masih terlalu mahal.
Baca juga: Sosok Petinggi Taliban Ghani Baradar yang Disebut-sebut Jadi Calon Kuat Presiden Afghanistan
Baca juga: Komnas HAM Minta Jokowi Ambil Alih Asesmen TWK Pegawai KPK, Ajukan 5 Rekomendasi kepada Presiden
Baca juga: Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin Mengundurkan Diri, Sebut Tak Siap Bekerja dengan Koruptor
Diketahui, Garuda Indonesia menggunakan sistem IT bernama Global Distribution System (GDS).
"Karena sistem IT Garuda menurut saya masih terlalu mahal dan ini hubungannya sama passenger service system kita. Jadi kita memakai sistem IT yang namanya GDS itu agak mahal sewanya," jelasnya.
Padahal, kata Yenny, sudah banyak maskapai penerbangan lain yang sudah mulai beralih dari GDS menuju sistem IT bernama New Distribution Capability (NDC).
Dia mengatakan sistem IT NDC lebih efisien dari GDS serta lebih memberikan proteksi data pelanggan pengguna maskapai.
"Sistem baru yang lebih efisien dan lebih memberikan proteksi data pelanggan dan data pelanggan menjadi milik data airlines, itu namanya New Distribution Capability (NDC)," kata Yenny.
Lebih lanjut, Yenny menegaskan dirinya berusaha mengusahakan migrasi sistem IT Garuda Indonesia ke NDC lantaran diyakini bakal menghemat sebanyak Rp1 triliun dalam setahun.
"Itu saya lakukan push memang, kalau bisa diubah, migrasinya berhasil itu penghematannya bisa Rp1 triliun setahun. Lumayan banget kan Rp1 triliun setahun, (kalau untuk) beli bakso ya tiga lapangan penuh," kata Yenny lalu tertawa.
Baca juga: Mundur dari Komisaris Garuda Indonesia, Yenny Wahid Mengaku Sedih: Demi Efisiensi Biaya
Baca juga: Gempa Bumi Magnitudo 7.2 Guncang Haiti, 1.297 Orang Tewas dan Lebih dari 5.700 Orang Luka-luka
Pengorbanan Awak Kabin
Dalam kesempatan tersebut, Yenny Wahid pun mengaku sangat terharu melihat sejumlah pengorbanan yang dilakukan karyawan Garuda, terutama awak kabin.