Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Terkini Internasional

Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin Mengundurkan Diri, Sebut Tak Siap Bekerja dengan Koruptor

Perdana Menteri ke-8 Malaysia, Muhyiddin Yassin dan kabinetnya mengundurkan diri pada Senin (16/8/2021).

Bernama via Tribunnews
Perdana Menteri ke-8 Malaysia, Muhyiddin Yassin mengundurkan diri pada Senin (16/8/2021). 

Muhyiddin yang berusia 74 tahun berada di bawah tekanan yang hampir konstan sejak ia berkuasa pada Maret 2020 sebagai Kepala Koalisi Perikatan Nasional (PN) baru setelah perebutan kekuasaan dalam pemerintahan sebelumnya.

Pengunduran dirinya menyusul pertikaian berbulan-bulan di dalam PN yang disebabkan oleh meningkatnya kemarahan publik atas pertengkaran politik di saat kasus Covid-19 melonjak.

Diketahui, sekitar 12.510 orang di Malaysia telah meninggal akibat Covid-19.

Baca juga: Viral Video Warga yang Sedang Isolasi Mandiri di Malaysia Bagi-bagi Hadiah untuk Tenaga Kesehatan

Baca juga: Varian Virus Corona dari India Menyebar, Malaysia Kehabisan Kamar Rumah Sakit untuk Pasien Covid-19

Angka tersebut disebabkan oleh penuhnya rumah sakit di Malaysia, sehingga mereka kewalahan menangani pasien Covid-19.

Pada Minggu (15/8/2021), Malaysia mencatat 20.546 kasus, dan ini menjadi hari keempat di mana kasus Covid-19 Malaysia mencapai 20.000 kasus.

Dalam sebuah pernyataan, istana mengatakan bahwa Muhyiddin akan tetap sebagai perdana menteri sementara.

Istana juga menyebut bahwa tidak pantas mengadakan pemilihan selama krisis Covid-19.

Alasan Muhyiddin Undur Diri

Dalam pidatonya, Muhyiddin mengatakan bahwa dia tidak siap untuk bekerja dengan para koruptor.

Hal ini mengacu pada pengadilan korupsi yang sedang dihadapi oleh presiden dan anggota terkemuka lainnya dari Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO).

UMNO sendiri merupakan bagian dari koalisi yang tengah berkuasa.

"Saya bisa saja mengambil jalan yang mudah dan mengorbankan prinsip saya untuk tetap menjadi perdana menteri," kata Muhyiddin dalam pidatonya di televisi.

“Tapi, itu bukan pilihan saya. Saya tidak akan berkompromi dengan kleptokrat atau mengganggu kebebasan peradilan hanya untuk tetap berkuasa,” imbuhnya.

SUMBER: Al-Jazeera & CNN International

(TribunTernate.com/Ron)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved